Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Penyebab Ketombe Berlebih dan Cara Mengobatinya

Kompas.com - 02/08/2019, 19:04 WIB
Hana Nushraty,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sehari-hari, Anda mungkin sudah akrab dengan masalah-masalah rambut dan kulit kepala. Salah satu yang paling sering mengganggu adalah ketombe berlebih. Rasa gatal dan wujudnya yang mengganggu penampilan tentu saja meresahkan orang-orang yang berketombe. Lalu, apa itu ketombe? Apa saja penyebab ketombe berlebih?

Dilansir dari Mayo Clinic: Family Health Book terbitan Intisari, ketombe adalah serpihan dari pengelupasan kulit kepala yang terjadi secara alamiah.

Namun, beberapa penelitian mengatakan bahwa ketombe bisa disebabkan oleh salah satu jenis jamur yang menyebabkan  kulit kepala terkelupas. Jamur itu adalah Malassezia ovalis.

Dermatitis seboroik

Jamur Malassezia ovalis seringkali disebut “biang kerok” dari iritasi dan meningkatnya kecepatan pengelupasan kulit kepala. Namun sebenarnya, ada juga faktor risiko lain yang meningkatkan kemungkinan Anda ketombe, yaitu penyakit dermatitis seboroik.

Dermatitis seboroik adalah penyakit kulit yang biasa terjadi pada kulit kepala, bagian bawah kedua sisi hidung, sekitar alis, dan di atas permukaan tulang dada. Dermatitis jenis ini juga ditemukan pada bagian bawah payudara, selangkangan, dan perut.

Biasanya dermatitis jenis ini lebih sering ditemukan pada orang yang mengalami obesitas karena salah satu faktor pemicunya adalah berat badan yang berlebih. Namun, dermatitis seboroik juga bisa dipicu oleh stres, serta kurangnya kebersihan diri dan lingkungan.

Dermatitis seboroik ditandai dengan kulit yang bersisik dan berminyak disertai warna kemerahan. Dermatitis seboroik juga menghasilkan ketombe yang membandel. Jika terjadi pada bayi, kondisi ini disebut cradle cap.

Seberapa berbahayakah ketombe?

Ketombe bukanlah sesuatu yang membahayakan. Selain itu, ketombe juga tidak menular dan jarang sekali menyebabkan masalah serius. Namun, efek dari ketombe berlebih adalah lebih rentannya kulit kepala Anda terhadap infeksi dan sensitivitas yang meningkat.

Lalu jika ketombe tidak kunjung hilang dan makin parah, ada kemungkinan Anda mengalami masalah kulit yang lain. Dalam kasus tertentu, ketombe dapat menyebabkan infeksi sekunder yang memperparah kondisi pada kulit kepala.

Pengobatan Ketombe

Jika Anda mengalami rambut berketombe, ada beberapa tips yang mungkin bisa Anda ikuti.

Pertama, mencuci rambut atau keramas secara teratur dan bersih. Hal ini dapat meminimalisir timbulnya ketombe.

Kemudian, gunakan sampo yang mengandung obat jika ketombe yang di kepala Anda sudah cukup parah. Gunakan sampo yang mengandung seng pirithion, asam salisilat, dan terarang. Anda juga dapat menggunakan sampo antiketombe sebagai opsi lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau