JAKARTA, KOMPAS.com – Perbincangan tentang kondisi udara Jakarta memancing tanggapan dari berbagai pihak.
Topik ini banyak dibicarakan sejak portal daring penyedia peta polusi udara kota-kota di dunia, AirVisual, menempatkan Jakarta sebagai kota yang menduduki peringkat atas sebagai kota dengan kondisi udara yang buruk.
Per Kamis (1/8/2019) pukul 12.30 WIB, misalnya, berdasarkan data yang dipaparkan AirVisual Jakarta ada di posisi pertama sebagai kota dengan polusi udara terburuk.
Bahkan, dinyatakan dalam status tidak sehat.
Menurut AirVisual, angka AQI di kisaran 151-200 masuk dalam kategori tidak sehat, termasuk Jakarta yang ada di angka 162.
Di bawah Jakarta, Ulanbator, Mongolia, menempati posisi kedua dengan AQI 161 dan Tasken, Uzbekistan di posisi ketiga.
Baca juga: Komentar Jokowi soal Polusi di Jakarta...
Posisi ini bisa berubah secara cepat tergantung kondisi udara terkini yang terdeteksi.
Namun, data dan indikator yang disebutkan oleh AirVisual dikonter pemerintah dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Kepala Subbidang Prediksi Cuaca BMKG Agie Wandala Putra menyebutkan, berdasarkan data BMKG, kondisi udara di Jakarta tidak seburuk sebelumnya.
Lapisan berwarnah putih kelabu yang terlihat menyelimuti Jakarta merupakan bentuk polutan yang terperangkap dan sulit terurai oleh atmosfer.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.