Kombinasi kedua senyawa tersebutdapat memperlambat pertumbuhan tumor yang secara signifikan lebih lambat daripada tikus yang tidak diobati.
"Setelah 11 hari, tumor yang tidak diobati tumbuh sekitar 3 setengah kali volume aslinya sedangkan pada tikus yang diobati dengan kedua senyawa hanya tumbuh sekitar satu setengah kali dari ukuran aslinya," kata ketua peneliti Dr Hiroaki Iwamoto.
Baca juga: Senyawa pada Kopi Mampu Menghambat Kanker Prostat
4. 3 Telur Seminggu Picu Kanker Prostat
Sebuah riset dari Harvard School of Public Healtd tahun 2011 mengklaim bahwa pria yang mengkonsumsi lebih dari 2,5 butir telur setiap minggu berpeluang mengidap kanker prostat.
Tak tanggung-tanggung, risiko kanker prostat meningkat hingga 81 persen akibat kebiasaan ini.
Para peneliti menyebut, ini kemungkinan disebabkan oleh kandungan sejumlah besar kolesterol atau kolin dalam telur.
Baca juga: 3 Telur Seminggu, Picu Kanker Prostat?
5. Pria Botak Lebih Berisiko Kanker Prostat
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim dari National Cancer Institute menemukan bahwa pria yang mengalami kebotakan skala menengah pada bagian depan dan juga botak pada mahkota kepala di usia 45 tahun memiliki risiko hingga 39 persen terkena kanker prostat.
Meski begitu, dalam studi ini hanya 10 persen responden yang mengalami kebotakan tersebut.
Hal unik lain yang ditemukan adalah pria yang mengalami kebotakan pada bagian depan kepala risikonya menderita kanker prostat tidak meningkat.
Sayangnya, para peneliti belum mengetahui penjelasan antara kebotakan dan kanker prostat. Namun, mereka menyebut hal itu terkait dengan hormon testosteron dan dihydrostestosteron.
Kedua hormon ini memang berperan baik pada kebotakan khas pria atau pun kanker prostat.
Baca juga: Pria Botak Lebih Berisiko Kanker Prostat?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.