Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecerdasan Buatan di Balik #AgeChallenge Aplikasi Wajah Tua FaceApp

Kompas.com - 18/07/2019, 11:16 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Gizmodo

KOMPAS.com - Sejak kemarin media sosial dibanjiri tagar #Agechallenge. Mulai dari artis hingga kenalan Anda mungkin ikut meramaikan tagar ini, tak lupa dengan penampakan wajah seperti kakek nenek berkat aplikasi FaceApp.

Selain membuat wajah tampak tua, aplikasi ini juga bisa membuat wajah tampak seperti masih remaja, dan mengganti rupa dari perempuan ke laki-laki dan sebaliknya.

Di balik kehebohan FaceApp, aplikasi ini rupanya didukung kecerdasan buatan (AI) yang mampu menganalisa jaringan saraf dari ribuan hingga jutaan gambar dan melakukan perubahan terhadapnya.

Portal berita Gizmodo bahkan mengakui FaceApp adalah aplikasi yang dilengkapi AI dan mampu mengubah wajah manusia dengan lebih natural dengan keaslian paling mendekati.

FaceApp sendiri mengembangkan algoritma dengan memasukkan sifat-sifat manusia ketika memasuki perubahan usia, dan feminitas atau maskulinitas wajah.

Baca juga: Pria China Gagal Dikenali AI, Muka Terlalu Pasaran atau…

Rahasia wajah lebih muda dan jadi kakek nenek

Richard Russell, associate professor of psychology dan direktur Perception Lab di Gettysburg College, yang tidak terlibat dalam pengembangan FaceApp mengatakan, algoritma aplikasi FaceApp menyimpan ciri khas keadaan kulit manusia, bagaimana wajah muda, tua, dan rupa berdasar gender.

"Untuk usia tua, jelas orang memiliki keriput, bintik-bintik penuaan, kulit kendur, dan rambut beruban. Selain itu, algoritma FaceApp membuat perubahan kecil sehingga bisa membut wajah benar-benar tampak lebih tua," ungkap Russell seperti dilansir Gizmodo, (9/5/2019).

Perubahan kecil yang dimaksud Russell misalnya kulit di pangkal mata jadi lebih tipis, atau warna mata lebih kusam sehingga mata tidak berbinar dan kurang menonjol. Menurut pengamatan Russell, perubahan kecil ini telah memainkan peran penting dalam persepsi kita tentang wajah tua.

Sementara untuk membuat wajah lebih muda atau tampak seperti masih remaja dan baru puber, algoritma FaceApp melakukan perubahan berbeda. Wajah remaja memiliki struktur bawah yang lebih besar, dahi lebih kecil, mata lebih kecil, rahang melebar, dan alis lebih tebal.

Jadi untuk mengubah wajah orang dewasa ke remaja, algoritma FaceApp harus memasukkan ciri khas tersebut. Khusus untuk pria, aplikasi akan menghilangkan jambang di wajah. Dan hasilnya, wajah Anda tampak lebih muda 10 tahun.

"Karena proses pubertas, ada lebih banyak perubahan pada wajah pria," ungkap Russell.

Russell menggaris bawahi, wajah remaja putri masih memiliki kemiripan dengan wajah saat sudah dewasa. Sehingga tak perlu banyak perubahan.

Baca juga: Ilmuwan Ajari Kecerdasan Buatan Mengalami “Rasa Takut”, untuk Apa?

Mengubah gender

Russell mengaku masih terus mempelajari sifat-sifat yang membuat wajah terlihat maskulin atau feminin.

Namun aplikasi FaceApp juga berhasil menemukan perbedaan seperti yang digunakan otak manusia untuk mengenali jenis kelamin. Wajah laki-laki cenderung memiliki alis lebih tebal dan lebih gelap, garis rahang lebih tegas, hidung lebih besar, dan memiliki jambang.

"Jadi untuk mengubah perempuan jadi laki-laki, FaceApp menambahkan unsur itu, dan untuk mengubah laki-laki jadi perempuan aplikasi menghilangkan ciri tersebut," ungkap Russell.

Selain itu, FaceApp juga menambahkan hal-hal yang mungkin tidak pernah kita sadari, tapi sangat berpengaruh untuk membedakan wajah pria dan wanita.

Russell dan timnya menemukan, kulit pria dari kepala sampai kaki cenderung lebih gelap dan lebih merah dibanding kulit perempuan, terlepas dari ras dan etnisnya.

"Karena ada perbedaan dalam warna kulit, tidak termasuk mata dan bibir, jadi ada kontras warna lebih di sekitar wajah perempuan," imbuh Russell.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau