Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pertama Sekolah, Ini Tips Pakai Ransel Agar Anak Tak Sakit Punggung

Kompas.com - 15/07/2019, 14:38 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Senin (15/07/2019), para siswa memasuki tahun ajaran baru. Setelah hari ini, para siswa akan disibukkan dengan rutinitas bersekolah.

Sekilas, rutinitas sekolah sepertinya hal yang lumrah dan biasa. Tapi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat anak-anak Anda kembali ke sekolah.

Salah satunya adalah cara membawa tas atau ransel. Pasalnya, sering kali anak-anak maupun orang dewasa merasakan nyeri punggung setelah memakai ransel.

Hal inilah yang perlu diwaspadai. Bisa jadi, Anda atau anak-anak memakai tas ransel dengan tidak benar yang menyebabkan pundak dan punggung terasa sakit.

Baca juga: Anak Sekolah Susah Bangun Pagi Harus Dimaklumi, Ada Alasan Biologisnya

Lalu, bagaimana agar rasa nyeri di pundak dan punggung tidak sampai mengganggu aktivitas anak-anak?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya kita ketahui dulu penyebab sakit punggung dari cara membawa ransel.

Sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa memakai ransel sembarangan bisa menyebabkan sakit punggung.

Pada penelitian yang melibatkan sekitar 5.000 siswa berusia 6-19 tahun diketahui bahwa durasi pemakaian berpengaruh terhadap nyeri punggung.

Setelah dilakukan wawancara, para peneliti menemukan setidaknya 60 persen pelajar yang memakai ransel menderita nyeri punggung dan pundak.

Penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan yang cukup drastis terkait dampak pemakaian ransel, antara remaja dibandingkan anak-anak yang usianya lebih muda.

Bukan Berat Beban Tas Ransel

Jumlah para remaja yang mengeluhkan sakit punggung ternyata lebih banyak dibandingkan anak-anak yang umumnya membawa beban lebih banyak.

Rupanya, berdasarkan penelitian tersebut, beban pada ransel Anda terbukti tidak begitu berpengaruh pada nyeri punggung akibat memakai tas.

Durasi memakai ransel yang lama-lah yang lebih berperan membuat punggung Anda sakit.

Oleh karena itulah Anda disarankan untuk meletakkan ransel yang Anda pakai apabila memungkinkan. Misalnya saat harus berdiri di angkutan umum, letakkanlah ransel Anda di bawah, di tempat yang tidak mengganggu orang lain.

Baca juga: Bioplastik Hingga Tote Bag, Tas Belanjaan Mana yang Ramah Lingkungan?

Hal ini bertujuan agar pundak dan punggung Anda tidak tertekan dalam waktu yang lama.

Cara memakai ransel yang benar

Bagi sebagian besar orang, mengaitkan hanya salah satu tali tas ransel ke pundah akan terlihat keren. Akan tetapi, hal itu justru akan membuat punggung Anda sakit.

Selain itu, ada beberapa tips memakai ransel yang benar agar punggung dan pundak Anda tidak nyeri, antara lain:

  • Selalu gunakan kedua tali ransel untuk menjaga postur tubuh Anda. Mengaitkan satu tali ransel saja, bisa membuat postur tubuh jadi buruk dan menyebabkan pundak dan punggung Anda sakit.
  • Menyesuaikan tali ransel sehingga setara dengan punggung dan terasa nyaman di pundak Anda. Usahakan bagian bawah ransel tidak melewati pinggang Anda. Berikan jeda setidaknya 3 cm lebih tinggi dari pinggul.
  • Jangan membiarkan ransel bergoyang dari satu sisi ke sisi lainnya. Hal ini bisa menyebabkan gesekan pada pundak dan punggung.
  • Memakai tali pinggang atau tali dada ransel jika ada. Hal ini bertujuan agar tekanan dan gesekan pada bahu dapat berkurang.

Selain cara-cara memakai ransel yang benar di atas, American Academy of Pediatrics juga mengungkapkan aturan khusus pakai ransel untuk anak-anak.

Lembaga setara Ikatan Dokter Anak Indonesia ini mengatakan bahwa anak-anak seharusnya tidak membawa beban di ransel lebih dari 10-20 persen berat badan mereka.

Setidaknya, beban yang paling berat berkisar 2-7 kilogram dapat anak-anak bawa. Jika terlalu berat, Anda bisa mengganti ransel mereka dengan tas koper kecil yang mengurangi risiko nyeri pada punggung dan pundak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com