Kabar ini beredar di beberapa platform sosial media dan aplikasi WhatsApp.
Informasi yang menyebar luas itu menyebutkan, ada seorang anak menggigit daun tanaman Dieffenbachia, kemudian kejang-kejang dan air liur tak henti menetes.
Dieffenbachia dikenal sebagai tanaman hias. Daun tanaman berwarna putih kombinasi hijau dan batangnya bergetah.
Ini bunyi pesan yang beredar dan tangkapan layarnya:
BAGI YANG PUNYA ANAK KECIL, TOLONG BUANG TANAMAN "DIEFFENBACHIA" YANG BERACUN INI! JANGAN TANAM!
Semoga adik Nashwa sehat dan ceria selalu, jadi anak yang baik. Aamiin...
Guys, sekedar berbagi. Mungkin ada yang sudah tahu mungkin juga ada yang belum.
Kalau di rumah kita menanam pohon keladi seperti gambar ini dan ada anak kecil, lebih baik dibuang saja karena tanaman tersebut ternyata sangat BERACUN!
Kejadian sore kemarin. Dek Nashwa main di luar rumah lalu mengambil tanaman ini dan menggigitnya sedikit. Begitu Masuk rumah dia malah menangis sejadi-jadinya merasakan sakit yang teramat sangat padahal tak ada luka apapun. Ibunya Panik dan tak tahu harus berbuat apa. Sang ibu pun menanyakan anak gadis 4 tahun tersebut tadi memang habis ngapain.
Si anak pun sambil terus menangis menahan sakit menjawab kalau dia habis menggigit daun tanaman tersebut.
Setelah dicari informasinya di google tentang tanaman ini ternyata muncul fakta yang sangat mengejutkan.
Dieffebachia. Tanaman hias yang sering ditanam di perkarangan rumah ataupun di pot. Getah dan daunnya ternyata mengandungi calcium oxalate yang bisa menyebabkan kejang-kejang dan gatal-gatal di bibit dan lidah.
Tanaman inilah yang membuat dek Nasha menangis sambil mulutnya ternganga dan kejang-kejang. Air liur pun menetes tiada henti.
Waktu pulang ke rumah Nashwa sudah mau bicara dan ditanya apakan menelan daun tanaman tersebut atau tidak. Lalu dia bercerita kalau dia mengambil satu tangkai dan menggigit daun tersebut lalu diludahkan kembali karena tiba-tiba bibirnya merasakan sakit dan gatal-gatal. Lalu masuk rumah dan minum air.
Untunglah cuma menggigit sedikit dan tak sampai menelannya. Tak terbayang seandainya sampai tertelan entahlah apa yang terjadi selanjutnya mungkin lebih mengerikan.
Alhamdulillah kondisi Nashwa sekarang sudah mulai membaik.
Untuk para orangtua waspadalah. Namanya juga anak-anak rasa keingintahuannya sangat besar. Masih polos dan masih belum membedakan mana yang baik dan yang buruk ketika bermain. Kita sebagai orangtua lah yang berperan penting menciptakan lingkungan yang aman baginya.
Silakan share supaya supaya tak ada korban selanjutnya.
Tanggapan LIPI
Peneliti Bidang Botani dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ina Erlinawati menjelaskan, tanaman Dieffenbachia merupakan anggota suku Araceae atau talas-talasan.
"Tanaman tersebut memang bisa menyebabkan gatal apabila bagian tubuh manusia terkena getahnya tapi akan hilang dalam beberapa waktu," kata Ina saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/7/2019) siang.
Sampai sekarang, lanjut Ina, belum ada laporan medis dan bukti nyata bahwa tanaman Dieffenbachia menyebabkan kematian.
Pencegahan dapat dilakukan saat melakukan perawatan tanaman hias ini, yaitu dengan menggunakan sarung tangan untuk menghindari getah.
"Juga tempatkan tanaman Dieffenbachia jauh dari jangkauan anak-anak," ujar Ina.
Menurut Sentra Informasi Keracunan Nasional (Siker) Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), kulit yang terkena getah tanaman hias ini dapat dibasuh selama 15 menit dengan air mengalir, cuci dengan sabun, dan bilas hingga bersih.
Namun, jika getah mengenai mata, segera cuci mata hingga sakit tak terasa.
Jika setelah dicuci mata tetap merasa sakit, disarankan segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis.
Bagaimana jika tertelan?
Saat bagian tanaman tak sengaja tertelan, segera keluarkan potongan tanaman dari mulut dan bersihkan bagian mulut dengan air mengalir secara perlahan.
Lalu, periksa apakah terjadi kedaan susah menelan pada orang yang menelan tersebut, serta iritasi pembengkakan, perubahan warna pada bagian mulut.
Selain itu, disarankan untuk segera membawa ke rumah sakit terdekat agar lekas mendapatkan penanganan secara medis.
https://sains.kompas.com/read/2019/07/12/215419723/viral-anak-alami-kejang-setelah-gigit-daun-dieffenbachia-ini-penjelasan-lipi