Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Anak Sekolah Susah Bangun Pagi Harus Dimaklumi, Ada Alasan Biologisnya

Kompas.com - 04/07/2019, 10:06 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Saat ini, Asosiasi Kesehatan Amerika Serikat merekomendasikan agar tidak lagi ada kelas yang dimulai sebelum pukul 8:30. Namun, jam masuk lebih pagi masih diterapkan di banyak negara di dunia, seperti di Australia, Inggris, Prancis, dan Swedia.

Ada penelitian lebih jauh tentang baiknya masuk sekolah lebih siang: penelitian ini menunjukkan bahwa ada manfaat kesehatan yang jelas untuk anak usia 13 hingga 16 tahun yang masuk sekolah pukul 10 pagi.

Mariah Evans dari University of Nevada, Amerika Serikat, Reno, menggunakan metode baru untuk mengidentifikasi jam masuk terbaikuntuk remaja berusia 18 hingga 19. Kesimpulannya mengejutkan: Kegiatan belajar yang dimulai pukul 11 atau bahkan 12 siang merupakan waktu terbaik bagi proses pengetahuan.

Sekolah dan orangtua di seluruh dunia perlu mengubah cara mereka memperlakukan remaja: daripada menyalahkan mereka karena mengantuk di pagi hari, biarkan mereka bangun dan tidur terlambat agar sesuai dengan waktu biologis mereka.

Dengan memulai kegiatan belajar lebih siang, kita membesarkan remaja yang lebih sehat dan lebih pintar. Ini hanya masalah waktu.

Paul Kelley

Honorary Associate in Sleep, Circadian and Memory Neuroscience, The Open University

Artikel ini ditayangkan atas kerja sama Kompas.com dan The Conversation Indonesia. Tulisan di atas diambilkan dari artikel berjudul "Alasan biologis mengapa anak sekolah sulit untuk bangun pagi".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com