Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/06/2019, 11:31 WIB
Julio Subagio,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Secara normal, uban biasanya muncul seiring bertambahnya usia, dan semakin banyak saat kita mendekati usia paruh baya. Oleh karena itu, uban dianggap sebagai penanda bahwa kita sudah tua.

Namun, tidak jarang pula uban muncul pada orang yang berusia masih relatif muda. Apakah ini suatu hal yang normal?

Rambut muncul dari folikel rambut, yaitu semacam kantung kecil yang berada di permukaan kulit. Folikel ini mengandung pigmen melanin, yang bertanggung jawab atas warna rambut.

Seiring bertambahnya usia, pigmen melanin ini semakin memudar, sehingga dapat menghasilkan rambut tanpa pigmen yang dikenal sebagai uban.

Baca juga: Peneliti: Uban Berkaitan dengan Sistem Imun Manusia

Penyebab munculnya uban

Sebenarnya, munculnya uban pada usia muda memiliki beberapa penyebab yang berbeda. Berikut adalah beberapa penyebab utama kemunculan uban sebelum waktunya.

1. Faktor genetik

Menurut studi, kemunculan uban prematur berkaitan kuat dengan faktor genetik. Artinya, jika terdapat kasus uban prematur di salah satu anggota keluarga, maka kita memiliki kemungkinan besar untuk mengalami hal yang sama.

Studi ini juga menemukan bahwa terdapat perbedaan usia awal kemunculan uban di usia dini pada tiap etnis. Pada etnis Kaukasian, uban dapat muncul pada usia sekitar 20 tahun, sedangkan pada populasi Asia 25 tahun dan 30 tahun pada populasi Afrika.

2. Stres

Stres merupakan sesuatu yang umum terjadi, dan memiliki konsekuensi terhadap kondisi fisik dan mental kita. Stres juga identik dengan beberapa kondisi lain, seperti masalah tidur, gangguan kecemasan (anxiety), perubahan pola makan, dan kenaikan tekanan darah.

Kombinasi hal tersebut dapat mengurangi jumlah sel punca pada folikel rambut, sehingga terjadi penurunan jumlah pigmen melanin yang dihasilkan oleh folikel.

Selain itu, perubahan kondisi tubuh saat berada di bawah tekanan juga dapat menyebabkan oxidative stress, di mana antioksidan tidak sanggup melawan efek radikal bebas yang merusak sel tubuh, sehingga kesehatan akan terganggu dan penuaan terjadi lebih cepat.

3. Kekurangan vitamin

Asupan nutrisi yang kurang juga dapat menyebabkan munculnya uban, khususnya defisiensi vitamin B6, B7, B12, D, dan E.

Salah satu studi melaporkan bahwa kekurangan vitamin D dan B12 serta mineral tembaga memiliki kaitan kuat dengan pigmentasi rambut, dan menyarankan peningkatan asupan vitamin dan mineral tersebut untuk dapat mengembalikan warna rambut yang pudar.

Baca juga: Bagaimana Rokok Bisa Sebabkan Kanker di Seluruh Tubuh?

4. Kebiasaan merokok

Frekuensi merokok yang tinggi juga ditenggarai menjadi salah satu penyebab kemunculan uban di usia dini. Salah satu studi menunjukkan bahwa perokok aktif memiliki risiko 2,5 kali lebih besar dibanding non perokok untuk memiliki uban di usia 30 tahun.

Di sisi lain, rokok juga dapat memicu perubahan kondisi tubuh yang mirip dengan gejala stress, sehingga menyebabkan oxidative stress dan mengurangi produksi pigmen di folikel rambut.

5. Penyakit khusus

Selain faktor di atas, terdapat pula kondisi khusus yang menyebabkan seseorang memiliki uban di usia muda. Salah satunya adalah kelainan hormon tiroid, seperti hyperthyroidism, di mana kelenjar tiroid terlalu aktif dan menurunkan produksi melanin.

Selain itu, uban juga disebabkan oleh penyakit seperti alopecia areata, penyakit autoimun yang mengakibatkan rontoknya rambut, atau vitiligo, yang memicu hilangnya pigmen melanin.

Pencegahan

Kemunculan uban akibat faktor genetik dan penuaan memang tidak dapat dicegah. Namun, jika penyebabnya adalah gaya hidup, uban dapat diatasi dengan beberapa cara.

Mengonsumsi makanan dan minuman yang kaya akan antioksidan, seperti misalnya sayur dan buah, teh, dan ikan, dapat mengurangi tingkat oxidative stress, sehingga folikel rambut mampu bertahan dari kerusakan akibat radikal bebas dan memproduksi pigmen secara normal kembali.

Begitu pula dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan mineral yang dibutuhkan dalam produksi pigmen melanin.

Selain itu, mengatur pola hidup agar lebih sehat dan terhindar dari stres membantu mengondisikan tubuh agar bekerja secara optimal. Mengelola pemicu stres dan berhenti merokok merupakan salah satu langkah yang dapat diambil dan dijalankan sesegera mungkin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com