Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Daging Entok Sebabkan Asam Urat, Mitos atau Fakta?

Kompas.com - 27/06/2019, 10:56 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Popularitas daging entok memang tidak setinggi jenis unggas lainnya, tapi makanan yang satu ini juga banyak dikonsumsi karena cita rasanya tidak jauh dengan daging bebek.

Namun, tak sedikit pula yang memutuskan menjauhi daging entok karena menganggapnya sebagai penyebab asam urat (gout arthritis).

Benarkah demikian?

Baca juga: 5 Mitos Soal Kolesterol yang Bikin Salah Paham, Jangan Keliru Lagi

Daging entok dan hubungannya dengan asam urat

Walaupun penampilannya mirip daging bebek, daging entok sebenarnya punya karakteristik yang unik.

Daging entok lebih mudah terurai, tak seperti daging unggas lainnya yang memiliki banyak serat.

Daging entok segar berwarna kemerahan gelap, sedangkan kulitnya berwarna cerah seperti kulit ayam. Setelah dimasak, tekstur daging entok cenderung lebih cepat mengering, tapi rasanya tidak banyak berubah.

Kandungan nutrisi daging entok juga berbeda dengan daging unggas pada umumnya. Contohnya, daging entok mengandung 19 persen lemak, lebih rendah dibandingkan bebek yang mengandung lemak hampir sebanyak 29 persen.

Persamaan daging entok dengan daging unggas lainnya justru ada dalam kandungan purin.

Purin dalam daging entok merupakan senyawa yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.

Tubuh Anda sebenarnya dapat menguraikan asam urat dan membuangnya melalui urin. Namun, asam urat yang berlebih akan membentuk kristal. Kristal asam urat kemudian menumpuk pada persendian dan jaringan ikat.

Daging entok dan angsa termasuk makanan tinggi purin, sedangkan ayam dan bebek mengandung purin dalam jumlah sedang.

Meski tidak menjadi penyebab langsung, Anda sebaiknya menghindari konsumsi daging entok bila menderita penyakit asam urat.

Makanan lain yang memicu gejala asam urat

Ilustrasi seafoodFudio Ilustrasi seafood

Menghindari purin memang sulit karena hampir semua jenis makanan mengandung senyawa ini. Akan tetapi, Anda bisa mencegah timbulnya gejala asam urat dengan membatasi konsumsi makanan tinggi purin.

Berikut adalah beberapa jenis makanan dengan kandungan purin yang sedang hingga tinggi:

  • Makanan laut yang tinggi purin, antara lain ikan teri, ikan cod, ikan haring, ikan makarel, ikan sarden, ikan trout, kerang, dan scallop. Makanan laut dengan kandungan purin sedang di antaranya kepiting, lobster, udang, dan tiram.
  • Daging sapi muda, kalkun, angsa, entok, serta organ seperti hati, usus, dan otak mengandung banyak purin penyebab asam urat. Pilihan yang lebih aman antara lain daging sapi, ayam, dan bebek.
  • Sayuran tinggi purin misalnya asparagus, kacang polong, bayam, kembang kol, dan jamur. Purin pada sayuran sebenarnya tidak memiliki dampak sebesar daging, jadi Anda hanya perlu membatasinya tanpa perlu menghindari sepenuhnya.

Baca juga: Halo Prof! Bagaimana Cara Mengatasi Sakit karena Asam Urat?

Menghindari daging entok saja tak cukup untuk cegah asam urat

Menerapkan pola makan rendah purin terkadang tidak cukup untuk mencegah gejala asam urat. Jika menderita asam urat, selain menjalani diet rendah purin, Anda juga perlu minum obat-obatan yang diberikan dokter.

Rutinlah berkonsultasi dengan dokter agar pengobatan asam urat menjadi lebih efektif.

Pola makan rendah purin memang dapat membantu menjaga jadar asam urat, tapi tidak berarti Anda boleh berhenti minum obat tanpa persetujuan dokter.

Selama tidak memiliki penyakit asam urat, Anda boleh saja mengonsumsi daging entok. Daging unggas yang satu ini tidak secara langsung menyebabkan penyakit asam urat, tapi ingatlah untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau