Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/06/2019, 13:30 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com - Dalam keadaan mendesak, semut Charlie alias kumbang tomcat bisa mengeluarkan racun yang menyebabkan kulit meradang dan timbul sensasi terbakar.

Bukan tidak mungkin, tomcat masuk ke dalam rumah Anda. Mungkin, Anda juga pernah melihat serangga berukuran 7-8 milimeter ini berkeliaran di lingkungan Anda.

Cahyo Rahmadi, selaku Kepala Bidang Zoologi LIPI menyarankan kita untuk sebisa mungkin menjauhi tomcat. Sebab ketika tomcat dengan sengaja atau tidak sengaja dibunuh dengan cara dipencet, racun yang disebut pederin akan keluar dari tubuhnya.

Bila racun ini mengenai kulit manusia, maka akan menimbulkan sensasi terbakar dan melepuh.

"Hal ini merupakan hasil endosimbiosis antara racun pada tomcat dan bakteri," ujar Cahyo.

Lantas, bagaimana mencegah tomcat agar tidak masuk ke rumah?

Baca juga: Viral Semut Charlie Berbahaya di Medsos, Hewan Apa Itu Sebenarnya?

Pada siang hari, tomcat mudah ditemukan di tanah. Sementara saat malam hari, tomcat lebih suka mendekati sumber cahaya untuk mencari kehangatan.

Oleh sebab itu, Cahyo menyarankan untuk menutup setiap celah rumah sehingga tidak ada tomcat yang masuk.

"Kemudian kurangi pemakaian penerangan di malam hari dan jangan duduk di bawah lampu saat malam," imbuh Cahyo.

Penting juga untuk menggunakan lotion anti serangga dan menggunakan kelambu ketika tidur jika populasi tomcat sudah mengganggu.

Jika ingin menangkap tomcat, Anda bisa memasang jebakan di malam hari. Caranya mudah, gunakan ember atau wadah berisi air dan detergen, kemudian di bagian atas wadah tersebut diberi penerangan.

Cara ini disebut Cahyo dapat membuat tomcat mendatangi cahaya dan ketika jatuh mereka akan mati di dalam cairan detergen.

"Kemudian pastikan baju dan lain-lain yang dijemur tidak ada tomcat menempel," imbuh Cahyo.

Baca juga: Viral Semut Charlie di Medsos, Samakah dengan Tomcat?

Berkurangnya populasi pemangsa (predator) seperti burung karena perburuan oleh manusia juga bisa menyebabkan populasi hewan ini meningkat.

Karena tomcat merupakan bagian penting dari rantai makanan dan menjadi makanan burung, alangkah lebih baik jika perburuan burung atau pemangsa lain dihentikan.

Hal ini guna mencegah peningkatan populasi tomcat di alam liar.

Tentang tomcat

Menurut Cahyo, serangga ini sebenarnya bukan semut melainkan kumbang (Coleoptera) dari Famili Staphylinidae. Hewan ini dikenal dengan nama ilmiah Paederus fuscipes dan di Indonesia lebih dikenal dengan nama tomcat.

"Seperti kelompok kumbang lainnya, secara umum (P. fuscipes) memiliki tiga bagian tubuh yaitu kepala, dada dan perut dengan tiga pasang kaki dan memanjang," terang Cahyo kepada Kompas.com, Selasa (25/6/2019).

Hewan berukuran 7-8 milimeter ini memiliki warna cerah, terutama kuning dan oranye pada rongga dadanya. Selain itu, dia memiliki sayap separuh dan antena berbentuk benang yang memanjang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Berapa Lama Bumi akan Bertahan?

Berapa Lama Bumi akan Bertahan?

Fenomena
Apa Saja Objek yang Paling Terang di Tata Surya?

Apa Saja Objek yang Paling Terang di Tata Surya?

Oh Begitu
Seperti Apa Permukaan Matahari?

Seperti Apa Permukaan Matahari?

Oh Begitu
Analisis BMKG Gempa Swarm di Kabupaten Bogor

Analisis BMKG Gempa Swarm di Kabupaten Bogor

Oh Begitu
Bagaimana Cara Mycoplasma Pneumoniae Menular?

Bagaimana Cara Mycoplasma Pneumoniae Menular?

Oh Begitu
Cara Menjadikan Belajar sebagai Kebiasaan Sehari-hari

Cara Menjadikan Belajar sebagai Kebiasaan Sehari-hari

Prof Cilik
Fosil Ungkap Dulu Nyamuk Jantan Juga Pengisap Darah

Fosil Ungkap Dulu Nyamuk Jantan Juga Pengisap Darah

Oh Begitu
Apakah Teh Putih Kaya Antioksidan dan Antimikroba?

Apakah Teh Putih Kaya Antioksidan dan Antimikroba?

Oh Begitu
Bagaimana Astronot Berkomunikasi di Stasiun Luar Angkasa?

Bagaimana Astronot Berkomunikasi di Stasiun Luar Angkasa?

Fenomena
Bayi Mampu Kenali Irama Musik sejak Baru Lahir

Bayi Mampu Kenali Irama Musik sejak Baru Lahir

Kita
Asam Folat dan Folat, Beda atau Sama?

Asam Folat dan Folat, Beda atau Sama?

Oh Begitu
Apakah Planet Jupiter Memiliki Permukaan Padat?

Apakah Planet Jupiter Memiliki Permukaan Padat?

Oh Begitu
Inilah Bowie, Lobster Setengah Jantan dan Setengah Betina yang Sangat Unik

Inilah Bowie, Lobster Setengah Jantan dan Setengah Betina yang Sangat Unik

Oh Begitu
5 Cara Menguatkan Daya Tahan Tubuh Anak agar Tidak Mudah Sakit

5 Cara Menguatkan Daya Tahan Tubuh Anak agar Tidak Mudah Sakit

Oh Begitu
Di Mana Habitat Buaya Nil?

Di Mana Habitat Buaya Nil?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com