Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Banyak Konsumsi Daging Merah Tingkatkan Risiko Kematian

Kompas.com - 14/06/2019, 18:33 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber bgr

KOMPAS.com - Sudah banyak studi yang berfokus pada hubungan potensial antara konsumsi daging merah dan harapan hidup manusia secara keseluruhan.

Sejak lama, penelitian-penelitian itu menunjukkan bahwa makan banyak daging merah, terutama jika sudah diproses, dapat meningkatkan risiko kematian.

Alasannya adalah konsumsi daging merah olahan telah terlibat dalam munculnya masalah kesehatan kardiovaskular di masa lalu. Sebuah penelitian terbaru juga menemukan hasil yang sama.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal BMJ itu memanfaatkan data kesehatan dan kebiasaan diet lebih dari 80.000 pria dan wanita. Para peneliti melacak perubahan dalam asupan daging merah untuk menarik tren luas dari waktu ke waktu.

Baca juga: Terungkap, Daging Putih Juga Tingkatkan Kolesterol Mirip Daging Merah

Temuan utama di sini adalah bahwa individu yang meningkatkan asupan daging merahnya setidaknya setengah porsi per hari melihat peningkatan risiko kematian yang signifikan.

Peningkatan risiko terutama di kalangan orang-orang yang menyukai daging merah olahan. Daging merah olahan yang dimaksud seperti bacon, sosis, ham, dan lain sebagainya.

Daging olahan ini dikaitkan dengan risiko kematian 13 persen lebih tinggi dari semua penyebab. Daging yang tidak diproses, meski sedikit lebih baik, masih dikaitkan dengan peningkatan 9 persen dalam semua penyebab kematian.

Kabar baiknya adalah ketika terjadi penggantian daging merah dengan bentuk protein lain memiliki efek sebaliknya.

Mereka yang mengurangi konsumsi daging merah dan menggantinya dengan protein dari ikan, daging unggas tanpa kulit, telur, dan kacang-kacangan mengalami penurunan risiko kematian secara signifikan pada tahun-tahun berikutnya.

"Studi jangka panjang ini memberikan bukti lebih lanjut bahwa mengurangi asupan daging merah sambil makan makanan berprotein lain atau lebih banyak biji-bijian dan sayuran dapat mengurangi risiko kematian dini," kata Frank Hu, penulis senior dalam studi ini dikutip dari BGR, Kamis (13/06/2019).

"Untuk meningkatkan kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan, penting untuk mengadopsi gaya Mediterania atau diet lain yang menekankan makanan nabati yang sehat," sambung Hu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau