Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/06/2019, 15:32 WIB
Shierine Wangsa Wibawa,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Minum milk tea dengan tambahan bubble pearl super kenyal, sangat menyegarkan. Namun, minuman manis yang digandrungi banyak orang ini rupanya memiliki efek samping.

Efek samping bubble pearl yang terbuat dari tepung tapioka itu bukan karena dapat memicu kanker. Hal tersebut pun sudah diluruskan dan terbukti salah.

Akan tetapi, bubble pearl pada minuman milk tea berdampak pada pencernaan kita.

Setidaknya hal ini dirasakan oleh seorang gadis berusia 14 tahun asal Zheijang, China yang harus opname karena keluhan sakit perut, sembelit, dan tidak bisa buang air besar (BAB) selama lima hari berturut-turut.

Baca juga: Tak Cuma Garam, Minuman Manis Juga Terbukti Picu Risiko Kematian Dini

Untuk memastikan apa yang terjadi pada gadis itu, tim medis melakukan pemindaian CT scan.

Dari sinilah baru diketahui bahwa ada lingkaran kecil super padat hampir di seluruh bagian perut gadis tersebut. Dokter memperkirakan ada lebih dari seratus lingkaran sebesar kelereng di dalam perut pasien.

Tenaga medis segera bertanya kepada pasien makanan apa yang dia makan sebelum mulai merasa sakit perut. Gadis ini pun mengaku dia membeli milk tea dengan bubble lima hari yang lalu.

Dalam wawancara dengan The Paper, dokter menjelaskan satu gelas milk tea dengan bubble tidak mungkin bisa menyebabkan penumpukan bola tepung tapioka di perut. Dokter menduga, pasiennya kerap membeli milk tea bubble untuk jangka waktu yang lama.

"Begitu banyak pearl bubble yang tidak tercerna di perut gadis itu. Ini bukan dari  segelas milk tea," kata Dr Zhang Louzhen dilansir IFL Science, Rabu (12/6/2019).

Bubble pearl biasanya terbuat dari tapioka, zat bertepung yang ditemukan di akar tanaman singkong. Namun ada juga bubble pearl yang terbuat dari agar-agar dan buah.

Sayangnya, masih banyak produsen nakal yang menambahkan pengental dan pengawet pada bubble pearl sehingga makanan itu tidak ramah untuk usus kita.

Baca juga: Konsumsi Soda dan Minuman Berenergi Tingkatkan Risiko Kematian Dini

Meski demikian, tidak perlu dikatakan lagi, tetapi itu adalah kasus yang sangat, sangat langka dan penggemar milk tea dengan bubble tidak perlu terlalu khawatir.

Sementara gadis yang terlibat diberikan obat pencahar untuk membantu sembelit dan meringankan gejala-gejalanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com