Efek samping bubble pearl yang terbuat dari tepung tapioka itu bukan karena dapat memicu kanker. Hal tersebut pun sudah diluruskan dan terbukti salah.
Akan tetapi, bubble pearl pada minuman milk tea berdampak pada pencernaan kita.
Setidaknya hal ini dirasakan oleh seorang gadis berusia 14 tahun asal Zheijang, China yang harus opname karena keluhan sakit perut, sembelit, dan tidak bisa buang air besar (BAB) selama lima hari berturut-turut.
Untuk memastikan apa yang terjadi pada gadis itu, tim medis melakukan pemindaian CT scan.
Dari sinilah baru diketahui bahwa ada lingkaran kecil super padat hampir di seluruh bagian perut gadis tersebut. Dokter memperkirakan ada lebih dari seratus lingkaran sebesar kelereng di dalam perut pasien.
Tenaga medis segera bertanya kepada pasien makanan apa yang dia makan sebelum mulai merasa sakit perut. Gadis ini pun mengaku dia membeli milk tea dengan bubble lima hari yang lalu.
Dalam wawancara dengan The Paper, dokter menjelaskan satu gelas milk tea dengan bubble tidak mungkin bisa menyebabkan penumpukan bola tepung tapioka di perut. Dokter menduga, pasiennya kerap membeli milk tea bubble untuk jangka waktu yang lama.
"Begitu banyak pearl bubble yang tidak tercerna di perut gadis itu. Ini bukan dari segelas milk tea," kata Dr Zhang Louzhen dilansir IFL Science, Rabu (12/6/2019).
Bubble pearl biasanya terbuat dari tapioka, zat bertepung yang ditemukan di akar tanaman singkong. Namun ada juga bubble pearl yang terbuat dari agar-agar dan buah.
Sayangnya, masih banyak produsen nakal yang menambahkan pengental dan pengawet pada bubble pearl sehingga makanan itu tidak ramah untuk usus kita.
Meski demikian, tidak perlu dikatakan lagi, tetapi itu adalah kasus yang sangat, sangat langka dan penggemar milk tea dengan bubble tidak perlu terlalu khawatir.
Sementara gadis yang terlibat diberikan obat pencahar untuk membantu sembelit dan meringankan gejala-gejalanya.
https://sains.kompas.com/read/2019/06/13/153208423/seorang-gadis-china-harus-diopname-gara-gara-bubble-milk-tea-ada-apa