KOMPAS.com - Salah satu kota tujuan mudik saat lebaran adalah Salatiga. Kota yang terletak di antara Semarang dan Surakarta ini berada di lereng gunung Merbabu, sehingga membuat udara Salatiga cukup sejuk.
Namun, kenapa kota asri ini dinamai Salatiga?
Menurut folklore yang berkembang, penamaan Salatiga rupanya untuk mengingat tiga kesalahan di masa Sunan Kalijaga.
Baca juga: Mudik ke Cilacap, Benarkah Nama Kota Ngapak Ini Dari Bahasa Sunda?
Dahulu kala ada sebuah daerah dipimpin bupati Ki Ageng Pandan Arang alias Pandanaran yang gemar memuaskan diri dengan kekayaan.
Sehari-hari Ki Ageng memeras uang rakyat dengan menarik pajak berlebih.
Pada suatu hari, Ki Ageng Pandan Arang, bertemu dengan pak tua, tukang rumput. Kemudian Ki Ageng meminta rumput yang pak tua bawa. Namun pak tua menolaknya dengan alasan untuk ternaknya.
Tetapi Ki Ageng tetap memintanya dan Ki Ageng menggantinya dengan sekeping uang. Tanpa diketahui Ki Ageng Pandan Arang, Pak tua menyelipkan kembali uang itu dalam tumpukan rumput yang akan dibawa dan hal tersebut terjadi berulang-ulang.
Sampai suatu kali Sang bupati menyadari perbuatan Pak tua tersebut, sehingga marahlah KI Ageng dan menganggap bahwa Pak tua telah menghinanya.
Pada saat itu, tiba-tiba pak tua berubah wujud menjadi Sunan Kalijaga seorang pemimpin agama yang dihormati bahkan oleh raja-raja. Maka Ki Ageng segera bersujud menyembah dan memohon ampun atas kekhilafannya.
Akhirnya Sunan Kalijaga memaafkannya dengan syarat Ki Ageng harus meninggalkan seluruh hartanya dan mengikuti Sunan Kalijaga pergi mengembara.
Namun istri bupati melanggar, ia membawa emas dan berlian dan memasukkannya ke dalam tongkat.
Di tengah perjalanan mereka dicegat sekawanan perampok. Sunan Kalijaga menyuruh perampok itu untuk mengambil harta yang dibawa istri bupati. Para perampok pun pergi membawa tongkat yang berisi emas dan berlian.
Setelah perampok itu pergi Sunan Kalijaga berkata, "Aku akan menamakan tempat ini Salatiga karena kalian telah membuat tiga kesalahan".
Pertama, kalian sangat kikir. Kedua kalian sombong. Ketiga kalian telah menyengsarakan rakyat. Semoga tempat ini menjadi tempat yang baik dan ramai nantinya.
Ada beberapa sumber yang dijadikan dasar untuk mengungkap asal usul Salatiga, yaitu yang berasal dari cerita rakyat, prasasti, maupun penelitian dan kajian yang cukup detail. Dari beberapa sumber tersebut Prasasti Plumpungan-lah yang dijadikan dasar asal usul Kota Salatiga.