Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Urusan Seks, Jangkrik Betina Suka Pejantan Lebih Tua

Kompas.com - 03/06/2019, 18:03 WIB
Julio Subagio,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pernahkah anda mendengar ungkapan tua-tua keladi, makin tua makin jadi? Ternyata, ungkapan tersebut juga berlaku di dunia hewan, khususnya jangkrik, menurut temuan terbaru.

Melalui penelitian yang dilakukan oleh University of Exeter terhadap jangkrik liar, diketahui bahwa betina cenderung lebih tertarik pada pejantan tua dibandingkan dengan yang muda.

Meski demikian, terdapat keseimbangan di antara keduanya dalam aspek lain.

Pejantan tua mudah mencari pasangan, tapi frekuensi kawin mereka lebih sedikit. Sebaliknya, meski pejantan muda perlu berusaha ekstra untuk mendapatkan perhatian betina, tapi mereka lebih banyak kawin setelah memiliki pasangan.

Baca juga: Katak Jenis Baru Ditemukan, Suaranya Mirip Jangkrik

"Jangkrik betina memilih pasangan demi mendapat gen terbaik bagi keturunannya," ujar Dr. Rolando Rodriguez-Munoz, peneliti dari Centre for Ecology and Conservation, University of Exeter.

Munoz menjelaskan bahwa pejantan tua dianggap lebih menarik karena memiliki gen yang unggul, ditandai lewat usianya yang panjang.

Di sisi lain, beberapa betina justru lebih tertarik pada jantan muda, mungkin karena sperma mereka masih berkualitas baik dan belum mengakumulasikan mutasi berbahaya yang dapat diturunkan pada keturunannya.

"Hasil ini memberikan petunjuk yang beragam, dengan kesimpulan bahwa jantan tua lebih sukses mendapatkan pasangan, tapi setelahnya justru jarang terjadi kawin," lanjutnya.

Penelitian ini menemukan bahwa pemilihan pasangan dan frekuensi kawin, yang merupakan indikator kesuksesan reproduksi, tidak sepenuhnya berkaitan dengan usia pejantan dan jumlah keturunan yang telah dihasilkan sebelumnya.

"Nampaknya, umur pejantan merupakan petunjuk yang kurang baik untuk pemilihan pasangan. Pasalnya, usia ini memiliki efek yang bertolak belakang dalam aspek pemilihan pasangan dan jumlah kawin," papar Profesor Tom Tregenza, peneliti lain yang juga terlibat dalam studi ini, seperti dilansir dari Science Daily, Kamis (23/5/2019).

Baca juga: Sains Buktikan, Hidup Bahagia dengan Pasangan Memperpanjang Usia

Pemilihan pejantan tua nampak seperti strategi yang baik untuk mencari pasangan yang memiliki gen unggul untuk hidup lebih lama, tapi kondisi ini memiliki konsekuensi bahwa jumlah keturunannya lebih sedikit, sejalan dengan frekuensi kawin yang juga rendah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com