KOMPAS.com - Jamur merah jambu yang menghiasi diri sendiri dengan partikel nano emas telah ditemukan di Australia Barat.
Para peneliti yakin bahwa jamur ini adalah indikator adanya cadangan emas. Mereka berharap temuan ini akan membantu para penambang untuk lebih mempersempit fokus upaya galiannya.
Para ilmuwan di Australia telah menemukan sebuah jamur yang dapat mengikatkan diri dengan partikel emas. Jamur itu melepaskan unsur kimia yang disebut superoksida yang dapat melarutkan emas di dalam tanah.
Jamur itu kemudian mampu untuk mencampur logam yang telah dilarutkan dengan unsur kimia lain untuk mengubahnya kembali menjadi emas padat, dalam bentuk partikel nano berukuran kecil.
Baca juga: Tabrakan Bintang Neutron Hasilkan Emas dan Platinum di Bumi
Jadi mengapa jamur penyuka emas memiliki daya tarik pada logam berharga ini?
Tim peneliti yakin dengan berinteraksi dengan emas dengan cara ini mereka dapat tumbuh lebih cepat dan lebih besar relatif terhadap jamur lain yang tidak berinteraksi dengan emas.
Penelitian ini telah dilaksanakan oleh lembaga ilmu pengetahuan nasional Australia.
Organisasi Penelitian Industri dan Ilmu Pengetahuan Persemakmuran (CSIRO) yakin penemuan ini akan menjadi cara baru untuk menambang emas.
Jamur dapat menjadi penanda yang mengindikasikan adanya emas, dan lebih mempersempit fokus pada daerah dimana pemboran eksplorasi akan memberi manfaat paling besar.
Penyusun studi ini adalah Dr. Tsing Bohu, seorang geo-mikrobiologis di CSIRO.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.