Karena tak ada standar yang tepat untuk jumlah langkah, para peneliti kemudian membagi peserta dalam empat kelompok besar berdasar jumlah langkah harian, yaitu 2.700, 4.400, 5.900, dan 8.500.
Dalam masa penelitian ini, 500 peserta meninggal.
Risiko kematian selama masa tindak lanjut bagi perempuan dalam kelompok 5.900 langkah turun 46 persen dibanding kelompok paling tidak aktif.
Sedangkan bagi kelompok 8.500 langkah, risiko kematian turun 58 persen. Tetapi peneliti menyebut bahwa manfaat ini tampaknya terjadi pada 7.500 langkah.
Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa intensitas kegiatan tidak membuat perbedaan yang signifikan.
"Anda boleh melangkah cepat atau lambat. Itu tidak masalah," tegas Lee.
Tak hanya menurunkan risiko kematian, Lee mengatakan bahwa aktivitas fisik teratur dikaitkan dengan kemampuan berpikir, daya ingat, dan kualitas hidup yang lebih baik.
"Bergerak saja, itu sangat baik untuk kesehatan Anda," kata Lee.
Meski begitu, Anda tidak lantas harus pergi ke pusat kebugaran. Lee menyarankan Anda cukup memarkir mobil lebih jauh sehingga lebih banyak berjalan, naik tangga, atau bermain dengan anak atau cucu Anda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.