Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba Serbi Hewan, Bisakah Penyu dan Kura-kura Hidup Tanpa Cangkang?

Kompas.com - 25/05/2019, 19:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com - Mungkin sebagian dari kita ada yang bertanya-tanya, mungkinkan penyu dan kura-kura bisa keluar dari cangkang mereka sama halnya seperti kepiting pertapa?

Cangkang atau tempurung yang ada pada penyu dan kura-kura merupakan satu kesatuan tubuh yang tidak bisa begitu saja dipisahkan. Cangkang penyu dan kura-kura terbuat dari keratin dan tulang keras kaku yang tumbuh di punggung dan rongga dada.

Dari penjelasan singkat itu, dapat disimpulkan bahwa kura-kura dan penyu tidak bisa hidup tanpa cangkang mereka. Kecuali, ada penyu dan kura-kura yang terlahir cacat tanpa cangkang.

Melansir Science Trends, cangkang penyu dan kura-kura melindungi organ vital seperti hati, perut, ginjal, jantung, dan usus.

Baca juga: Serba Serbi Hewan, Bertubuh Besar Tak Halangi Kuda Nil Bergerak Cepat di Air

Meski terbuat dari tulang keras, namun kura-kura tetap dapat memasukkan kepala, keempat kaki, dan ekor mereka ke dalam cangkang untung berlindung.

Dalam video berjudul "Could a turtle live outside its shell?" yang beredar di Youtube, pembawa acara siaran yang bernama Doug menjelaskan bahwa penyu dan kura-kura berbeda dengan kepiting pertapa.

Kepiting pertapa memang tinggal di dalam cangkang, tapi cangkang itu bukan bagian dari tubuh sehingga mereka bebas keluar masuk cangkang.

Pada penyu dan kura-kura yang terlahir normal, tidak demikian.

Cangkang penyu dan kura-kura terbagi menjadi dua bagian. Cangkang atas yang menutupi punggung disebut karapas dan bagian bawah yang menutupi perut disebut plastron.

"Kedua bagian ini sangat keras. Jika diperhatikan, pada cangkang atas dan bawah ada lapisan kulit yang saling terhubung dan tidak ada celah di antaranya," ujar Doug dalam videonya.

Karapas dan plastron disambungkan oleh struktur tulang yang disebut bridges.

Baca juga: Serba Serbi Hewan, Apakah Anjing Benar-benar Tersenyum pada Kita?

Menurut sejumlah penelitian, kura-kura purba di masa lalu tidak memiliki tulang atau tempurung sekomplit kura-kura modern. Dari sejumlah fosil kura-kura purba, para ahli hanya menemukan tulang belakang yang panjang.

Berdasar temuan-temuan itu, para ahli berpendapat bahwa kemungkinan besar tulang belakang itu terus tumbuh membesar hingga akhirnya berevolusi membentuk tempurung seperti yang kita lihat saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau