Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada-ada Saja, China Bikin Aplikasi Pengenalan Wajah Khusus Panda

Kompas.com - 25/05/2019, 18:06 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com – Bagi masyarakat awam, wajah panda terlihat sama semua sehingga sulit untuk dibedakan satu sama lain. Hal ini rupanya juga dialami oleh pakar konservasi di China yang perlu memelajari setiap individu beruang berwarna hitam dan putih tersebut.

Sebagai solusi, China pun menciptakan sebuah aplikasi pengenalan wajah khusus untuk panda. Hal ini dilaporkan oleh media pemerintah China, Xinhua, pada Jumat (17/5/2019) lalu.

Aplikasi dengan database 120.000 gambar dan 10.000 video panda ini akan membantu para pakar konservasi untuk mengidentifikasikan setiap ekor panda liar di China.

Chen Peng, seorang peneliti di China Conservation and Research Centre for Giant Pandas, menuturkan, aplikasi dan database ini akan membantu kami mengumpulkan data populasi yang lebih akurat dan tengkap.

“(Yang ada dalam database) mulai dari populasi, distribusi, usia, rasio jender, kelahiran dan kematian panda-panda liar yang hidup di dalam pegunungan dan sulit untuk diikuti jejaknya,” ujar Chen Peng.

Baca juga: Dahulu, Selain Makan Bambu, Panda Juga Makan Daging

Selain membuat aplikasi pengenal wajah, China juga punya banyak rencana untuk melestarikan hewan kebanggaan mereka tersebut.

Salah satunya adalah menciptakan taman perlindungan bagi panda yang luasnya diprediksi tiga kali lipat dari taman nasional Yellowstone. Perlu diketahui, luas taman nasional Yellowstone hanya kurang sedikit dari 9.000 kilometer persegi.

Tempat perlindungan yang akan menelan biaya 10 miliar yuan atau sekitar Rp 20,87 triliun tersebut bertujuan untuk menghubungkan dan mendorong perkembangbiakan panda liar.

Untuk diketahui, panda memang terkenal sulit untuk dikembangbiakkan. Dikombinasikan dengan menyusutnya habitat mereka, tidak heran bila panda kini hanya tersisa kurang dari 2.000 ekor saja di alam dan 548 ekor di penangkaran.

International Union for Conservation of Nature (IUCN) pun memasukkan panda sebagai hewan rentan punah dalam daftar merahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau