Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusuhan 22 Mei 2019, Kenapa Manusia Cenderung Suka Kekerasan?

Kompas.com - 24/05/2019, 16:07 WIB
Julio Subagio,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Adrian Raine, peneliti dari University of Pennsylvannia menerangkan bahwa anak yang menerima asupan nutrisi rendah dari ibunya saat berada dalam kandungan memiliki 2,5 kali peluang lebih besar untuk mengembangkan perilaku antisosial dan agresif.

Hal ini memunculkan dilema moral atas hukuman yang dijatuhkan pada beberapa kasus kriminal, seperti sosiopat dan psikopat.

“Apakah hukuman terhadap psikopat itu sesuai standar moral, jika diasumsikan bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas kelainan amygdala yang menentukan kondisi emosional mereka, yang menyebabkan perilaku asosial sedari awal?” ujarnya seperti dilansir dari Psychological Science.

Nilai budaya dan kepercayaan juga dapat memainkan peranan penting. Kepercayaan dan nilai yang dianut suatu kelompok dapat mendorong anggotanya untuk melakukan kekerasan, karena dianggap merupakan penyelesaian yang sesuai dengan norma kelompok tersebut, terutama jika korban dinilai sudah melanggar aturan yang berlaku di dalamnya.

Kepribadian kita merupakan produk dari beragam pengaruh luar dan dalam. Beberapa merupakan faktor biologis yang berasal dari masa lampau, bahkan sebelum manusia eksis sebagai suatu spesies. Faktor lainnya berkembang sebagai bagian dari praktik sosial dan kultural seiring perkembangan peradaban.

Kita mungkin tidak dapat menemukan jawaban konkrit yang menjelaskan permasalahan ini, yang jelas, kita tidak boleh berhenti mengajukan pertanyaan, agar kita dapat merefleksikan perilaku kekerasan yang mewarnai sejarah manusia agar dapat dikurangi kemunculannya di masa mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau