"Gempa Tarakan ini memiliki kekuatan M 7,0 dan dampak guncangannya mencapai skala intensitas VII-VIII MMI. Gempa ini menyebabkan banyak kerusakan bangunan rumah dan rekahan tanah di Tarakan dan sekitarnya," ujar Daryono.
Dua tahun setelahnya, Tarakan kembali diguncang gempa pada 14 Februari 1925.
"Guncangan gempa ini dilaporkan mencapai sangat kuat mencapai skala intensitas VI-VII MMI dan merusak banyak bangunan rumah di Tarakan," kisah Daryono.
Tarakan menjadi wilayah yang kembali digetarkan gempa besar pada 28 Februari 1936.
Daryono mengatakan, "Gempa kuat yang ketiga kalinya ini terjadi dengan kekuatan M 6,5. Gempa ini juga dilaporkan merusak bangunan rumah."
Gempa yang disertai tsunami terjadi di Kalimantan Timur pada 26 Oktober 1957. Daryono menuturkan, guncangan gempa yang terjadi pada waktu itu dilaporkan memicu tsunami dengan tinggi kurang dari dua meter.
Setelah itu, selama 50 tahun tak ada gempa besar terjadi di Kalimantan.
Baca juga: Gempa Hari Ini: M 5,9 Pangandaran Terasa hingga Solo, Begini Analisisnya
Lindu besar kembali terjadi pada 5 Februari 2008. Gempa itu terjadi di Pulau Laut Kalimantan.
"Gempa berkekuatan M 5,8 ini dirasakan guncangannya cukup kuat di Pulau Laut, Sebuku, Pulau Sembilan, Pagatan, dan Batulicin," kata Daryono.
Selanjutnya, gempa besar tidak banyak terjadi hingga 2015 lalu. Tarakan, Kalimantan Timur diguncang gempa berkekuatan M 6,1 pada 21 Desember 2015.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.