Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Hiperhidrosis, Kondisi Keringat Berlebih yang Mungkin Anda Alami

Kompas.com - 14/05/2019, 13:08 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Banyak orang dengan hiperhidrosis tidak mau mencari bantuan medis karena adanya stigma terhadap kondisi tersebut. Mereka mungkin tidak tahu sama sekali kalau itu adalah kondisi medis.

Mereka yang melaporkan masalahnya ke petugas medis seringkali mendapati laporan mereka tidak dianggap serius. Mereka juga kesulitan mengakses spesialis, dan perawatan kondisi ini dianggap sebagai bukan prioritas.

Perawatan yang tersedia

Tersedia beberapa pengobatan untuk penderita hiperdrosis yang bergantung pada area tubuh mana yang terkena. Perawatan sementara termasuk:

  • Anti-keringat kuat yang mengandung aluminium klorida
  • Iontophoresis, di mana daerah yang terkena dampak diletakkan dalam air dan arus listrik tegangan rendah akan melewatinya
  • Botoks, yang bekerja dengan memblokir bahan kimia di ujung saraf, sehingga tidak dapat mengaktifkan kelenjar keringat
  • Obat oral, yang disebut anti-cholinergics, yang juga bekerja dengan menghalangi ujung saraf, di seluruh tubuh

Tapi ini semua bersifat sementara dan tidak dapat bekerja untuk setiap orang.

Anti-keringat dapat menyebabkan iritasi kulit, dan obat-obatan oral akan memblokir ujung saraf di seluruh tubuh, sehingga dapat menyebabkan efek samping seperti mulut kering dan masalah buang air kecil. Perawatan menggunakan botoks dan iontophoresis perlu dilakukan secara teratur dan harganya bisa mahal.

Ada juga beberapa solusi permanen yang tersedia. Beberapa penderita telah menjalani operasi untuk mengangkat atau menghancurkan kelenjar keringat di daerah seperti ketiak atau pemotongan saraf yang mengontrol keringat (endoscopic thoracic sympathectomy (ETS)).

ETS efektif dalam mengurangi keringat pada area tertentu, tetapi dapat menyebabkan efek samping yang sangat serius seperti kerusakan saraf atau organ.

Sebagian besar pasien berakhir dengan adanya peningkatan keringat di area lain (compensatory sweating), dan ini bisa lebih parah daripada masalah aslinya, sehingga, operasi ini umumnya hanya digunakan sebagai upaya terakhir saja.

Perawatan permanen yang lebih baru menggunakan energi elektromagnetik untuk menghancurkan kelenjar keringat.

Meskipun ini merupakan kondisi kulit yang umum, ternyata hiperhidrosis tidak diketahui secara luas, dan penelitiannya sangat kurang didanai. Meningkatkan kesadaran adalah kunci jika kita ingin membantu penderita untuk merasa nyaman meminta bantuan dan saran.

Louise Dunford

Director of the Institute of Allied Health Sciences Research, De Montfort University

Artikel ini dipublikasikan atas kerja sama Kompas.com dan The Conversation Indonesia dari judul asli "Mengenal hiperhidrosis, kondisi keringat berlebihan yang mungkin mengganggu hidup Anda". Isi artikel di luar tanggung jawab Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau