KOMPAS.com - Empat gempa bumi mengguncang Mamasa, Sulawesi Barat hari ini, Senin (13/05/2019). Seluruh gempa terjadi pada dini hari hingga menjelang subuh dengan magnitudo berkisar 2,6 hingga 3,1.
Salah satu gempa yang terjadi mengguncang pada pukul 01.54 WIB. Lindu ini memiliki magnutido 2,8.
Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan episenter terletak pada koordinat 2,98 LS dan 119.43 BT, tepatnya berlokasi di darat pada jarak 13 km arah Tenggara Kab. Mamasa, Sulbar, pada kedalaman 3 km.
Menurut keterang Daryono, Kepala Bidang informasi gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, lindu ini merupakan gempa swarm.
Baca juga: Gempa Hari Ini: Guncang Sumatera dan Sulawesi
"Dengan memperhatikan lokasi dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempa ini termasuk dalam klasifikasi gempa dangkal akibat aktivitas swarm," ujar Daryono kepada Kompas.com melalui pesan singkat.
Berdasarkan laporan masyarakat, gempa ini dirasakan di Mamasa dalam skala intensitas II-III MMI.
"Guncangan yang terjadi cukup kuat hingga warga yang sedang tidak tidur menjadi panik dan membangunkan keluarganya dan selanjutnya keluar rumah," kata Daryono.
Menurut data dari BMKG, sampai dengan pukul 05.00 WITA sudah tercatat 4 kali gempa dirasakan di Mamasa.
Gempa swarm ini bukan pertama kali mengguncang Mamasa. Pada November hingga Desember 2018, gempa berjenis swarm juga mengguncang wilayah tersebut.
"Sebenarnya aktivitas gempa swarm di Mamasa sudah jarang terjadi, karena berdasarkan grafik frekuensi aktivitas gempa swarm sudah meluruh secara signifikan pada akhir Desember 2018 lalu," tutur Daryono.
"Jika memperhatikan aktivitas swarm Mamasa tampak bahwa aktivitasnya sangat hiperaktif. Selama periode 3 November hingga 6 Desember 2018 lalu telah terjadi gempa swarm sebanyak 914 kali, tanpa adanya magnitudo yang dominan dan signifikan sebagai gempa utamanya," sambungnya.
Daryono juga menuturkan, dari seluruh gempa swarm yang terjadi, aktivitas gempa yang dirasakan oleh masyarakat mencapai sebanyak 278 kali.
"Dapat dibayangkan betapa aktivitas swarm yang terjadi sangat menteror dan membuat masyarakat sangat cemas.
Aktivitas gempa swarm Mamasa jika ditinjau dari bentuk gelombang gempanya (waveform) tampak jelas merupakan produk dari proses penyesaran/patahan batuan," ujarnya.
"Ini ditandai dengan ciri gelombang geser (shear) yang tampak jelas hasil penyesaran/patahan batuan kerak dangkal. Sehingga swarm Mamasa jenisnya adalah Tectonic Earthquake Swarm (TES)," tambahnya.
Untuk diketahui, gempa swarm sendiri merupakan rangkaian aktivitas lindu bermagnitudo kecil dengan frekuensi kejadian sangat tinggi dalam waktu relatif lama di suatu kawasan. Lindu jenis swarm juga tidak memiliki gempa utama.
Pria kelahiran Semarang itu juga mengatakan, gempa swarm tidaklah berbahaya. Hanya saja, sifat gempa sering membuat resah warga karena guncangannya yang berlangsung terus menerus.
"Untuk itu, kepada masyarakat Mamasa dihimbau agar tetap tenang dan tidak percaya dengan isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan," kata Daryono.
"Semoga swarm Mamasa yang terjadi pagi dini hari tadi hanyalah rilis/pelepasan dari sisa-sisa energi yang masih tersimpan," pungkasnya.
Baca juga: Gempa Hari Ini: Lindu di Mamasa Berjenis Swarm
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.