KOMPAS.com - Ilmuwan bioteknologi Universitas Cornell mengumumkan pencapaiannya membuat material robot yang bisa bergerak, tumbuh, dan mati seperti layaknya manusia.
Ketika nanti robot dapat mengatur, merakit dan merestrukturisasi diri sendiri, hal ini akan sama seperti manusia yang memiliki kemampuan menumbuhkan sel dan jaringan biologis di dalam tubuh. Oleh sebab itu, para ahli menyebutnya sebagai metabolisme buatan.
Meski begitu, para ilmuwan yang terlibat dalam temuan ini belum mau mengakui bahwa mereka telah menciptakan material robot mirip manusia.
Sebagai gantinya, para ahli mengklaim bahwa biomaterial metebolisme yang mereka buat hidup dan memberi karakteristik kehidupan dalam robotnya seperti kemampuan perakitan diri, organisasi, dan metabolisme.
Baca juga: Dokter Beritahu Pasiennya Segera Meninggal Lewat Robot
Selain memiliki karakteristik kehidupan seperti manusia, materi robot organik itu juga didesain agar mampu bergerak dan menghabiskan energi untuk tumbuh, berevolusi, membusuk, hingga akhirnya mati.
"Kami memperkenalkan materi baru yang menyerupai kehidupan dan ditenagai oleh metabolisme buatan. Kami tidak membuat sesuatu yang hidup, tapi kami menciptakan lebih banyak unsur kehidupan yang belum pernah ada sebelumnya," ujar Profesor teknik biologi dan lingkungan Dan Luo dari Fakultas Pertanian dan Hayati Universitas Cornell.
Menurut pemberitaan Science Times, Sabtu (20/4/2019), para ilmuwan menganggap robot yang mereka buat sama seperti organisme biologis yang kompleks.
Dan Luo berkata, robot itu dibuat dengan konstruksi bottom-up biomaterial dinamis yang didukung tenaga metabolisme buatan, mewakili kombinasi biosintesis ireversibel (proses alami yang ditemukan di alam) dan proses perakitan disipatif atau non konvensional.
Ketika robot bergerak, ini menyerupai model cetakan lendir yang diprogram mirip sistem mekanik.
Sederhananya, Dan Luo dan tim melahirkan robot dengan bahan bio berbasis DNA.
Mereka mengamati metabolisme sumber daya untuk energi, menyaksikan ketika robot tumbuh dan membusuk, dan memprogram robot untuk saling berkompetisi.
Meski proyek ini terdengar sangat sukses dan memukau, tim Cornell mengaku ini hanyalah permulaan.
"Pada akhirnya, sistem ini dapat mengarah pada mesin yang mereproduksi diri sendiri seperti manusia," ujar penulis utama makalah Shogo Hamada.
Baca juga: Bagaimana Persaingan Manusia dan Robot Mencari Kerja di Masa Depan?
Proyek robot dapat mereproduksi diri sendiri secara organik memang masih dalam tahap pengembangan, tapi implikasinya sungguh luar biasa.
Salah satunya mungkin akan segera memunculkan perdebatan baru, apakah robot bisa benar-benar hidup layaknya manusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.