Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Baru, Gadis Tuli Bisa Dengar dan Bicara Setelah Operasi Otak

Kompas.com - 22/04/2019, 17:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

"Leia semakin cekatan, dan ia tidak ketinggalan jauh dari anak seusianya dalam banyak hal," kata Bob.

Di rumah, suara Leia adalah hal yang paling menyenangkan orang tuanya.

"'Aku sayang Papa' mungkin adalah hal terbaik yang pernah saya dengar darinya," kata Bob.

"Ketika saya membawanya ke tempat tidur, ia kini berkata 'selamat malam, Mama', yang tidak pernah saya sangka akan bisa saya dengar," kata Alison.

Teknik Operasi Otak

Teknik operasi mutakhir yang dijalani Leia melibatkan sebuah perangkat yang dimasukkan secara langsung ke otak untuk merangsang jalur pendengaran pada anak-anak yang lahir tanpa koklea atau saraf pendengaran.

Unit mikrofon dan pengolah suara yang dikenakan di sisi kepala kemudian mentransmisikan suara ke implan tersebut.

Stimulasi listrik ini bisa memberikan sensasi pendengaran, tetapi belum tentu bisa mengembalikan pendengaran yang normal.

Namun, Profesor Dan Jiang, konsultan otologis dan direktur klinis Pusat Implan Pendengaran di NHS Foundation Trust, berkata bahwa beberapa anak bisa mengembangkan tingkat kemampuan berbicara.

"Hasilnya bervariasi. Beberapa akan mendapat hasil yang lebih baik daripada yang lain," ujarnya.

Baca juga: Infeksi Telinga Menahun Sebabkan Tuli Permanen

"Mereka harus beradaptasi, dan anak-anak yang lebih muda hasilnya lebih baik, sehingga kami ingin memasukkan implan di usia yang lebih awal jika memungkinkan," sambungnya.

Anak-anak balita berada dalam kondisi yang sangat cocok untuk mempelajari konsep-konsep baru tentang suara dan merespons terapi intensif, katanya.

Susan Daniels, kepala eksekutif dari National Deaf Children's Society, mengatakan: "Setiap anak tuli berbeda dan bagi beberapa orang, teknologi seperti implan batang otak pendengaran bisa menjadi pilihan yang tepat dan dapat memberi perbedaan besar dalam hidup mereka."

"Dengan dukungan yang tepat, anak-anak disabilitas rungu bisa berprestasi sebaik rekan-rekan mereka yang bisa mendengar, dan investasi ini merupakan langkah penting menuju masyarakat di mana tidak ada anak tuli yang tertinggal," imbuh Daniels.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com