Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Bercak Putih di Tenggorokan, Apa yang Harus Dilakukan?

Kompas.com - 15/04/2019, 12:44 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com — Kemunculan bercak putih di tenggorokan adalah tanda kita mengalami infeksi yang bisa disebabkan oleh jamur, bakteri, atau virus.

Setidaknya ada empat kondisi yang menjadi penyebab hal ini, seperti radang tenggorokan, mononukleosis menular, kandidiasis orofaringeal, dan herpes oral. Keempat kondisi tersebut telah dijelaskan di artikel sebelumnya.

Lantas apa yang harus dilakukan bila hal ini dialami kita?

Tentunya kita harus segera berkonsultasi dengan dokter agar mendapat diagnosis lebih akurat.

Baca juga: 4 Penyebab Bercak Putih di Tenggorokan, dari Radang sampai Oral Seks

Dokter akan memeriksa tenggorokan Anda dan melakukan pemeriksaan fisik singkat. Kemudian dokter juga akan mengajukan beberapa pertanyaan terkait kondisi kesehatan dan gejala yang dirasakan.

Bila dirasa serius dan perlu pemeriksaan mendalam, dokter mungkin akan mengambil darah untuk tes uji laboratorium. Hal ini akan membantu dokter meresepkan obat yang tepat.

Perawatan bercak di tenggorokan

Melansir Health Line, tidak semua bercak putih harus mendapat perawatan serius. Ada beberapa bercak putih yang disebabkan infeksi virus akan hilang sendiri.

Sebagai gantinya, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik atau antijamur.

Berikut adalah beberapa jenis pengobatan sesuai dengan kondisi penyebab munculnya bercak putih.

Pengobatan radang tenggorokan

Radang tenggorokan hanya bisa didiagnosis dengan kultur tenggorokan.

"Jika Anda mengalami radang tenggorokan, dokter akan meresepkan obat antibiotik," tulis ulasan tersebut.

Selain itu, dokter mungkin akan menyarankan untuk mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti acetaminophen atau ibuprofen, untuk membantu mengurangi rasa sakit, bengkak, dan demam.

Bila radang tenggorokan tidak diobati, hal ini akan memicu komplikasi serius, seperti demam rematik akut atau abses peritonsillar.

Mengobati virus mono penyebab mononukleosis menular

Perawatan mono fokus pada pengurangan gejala. Infeksi sekunder memerlukan antibiotik, dan dokter juga akan menyarankan banyak berisitirahat dan mengonsumsi penghilang rasa sakit seperti pada radang tenggorokan.

Cara ini akan membantu meredakan sakit kepala, demam, atau sakit tenggorokan.

Jika gejalanya parah, dokter bisa meresepkan steroid oral.

Kandidiasis mulut

Untuk kandidiasis mulut, dokter akan meresepkan obat antijamur yang harus mengenai sekitar mulut baru kemudian ditelan.

Obat oral antijamur, seperti flukonazol atau itrakonazol, juga bisa diresepkan.

Bila kondisi ini dialami bayi, dokter akan memberi obat antijamur cair atau krim tertentu yang dioleskan ke puting dan sekitar areola (bagian dekat puting) sebelum bayi menyusu ibunya.

Herpes oral dan herpes genital

Perlu diketahui, herpes tidak ada obatnya. Namun, obat antivirus, seperti asiklovir, valasiklovir, atau famciclovir, dapat diresepkan.

Anestesi atau bius lokal dapat mengurangi rasa nyeri tenggorokan.

Baca juga: Ancaman Serius, Infeksi Jamur Super Menyebar ke Seluruh Dunia

Banyak kondisi yang menyebabkan bercak putih di tenggorokan hanya bisa ditangani dengan resep dokter.

Semakin cepat Anda berkonsultasi dengan dokter, semakin cepat mereka mendiagnosis dan memberi perawatan yang tepat.

Jika bercak putih di tenggorokan tidak hilang dalam beberapa hari, Anda harus segera membuat janji dengan dokter, apalagi jika ada gejala lain, seperti demam tinggi dan sakit parah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com