Dengan adanya studi itu, Hobbit resmi dinyatakan sebagai spesies jenis baru, bukan kerabat Homo erectus dan bukan Homo sapiens yang mengalami kelainan.
Fachroel Aziz, profesor paleontologi dari Pusat Survei Geologi (PSG) Bandung dalam wawancara dengan Kompas.com (9/6/2016) mengatakan bahwa Hobbit Flores memiliki volume otak yang lebih kecil dibanding manusia modern.
"Meski hanya memiliki volume otak kurang dari 1.000 cc atau lebih kecil ketimbang manusia modern (sekitar 1,450 cc), mereka (Hobbit) mampu berorganisasi dan melewati beragam rintangan di kawasan tempat tinggal mereka," kata Aziz.
Homo luzonensis
Saat para ahli menemukan spesies manusia baru di goa Callao bagian utara pulau Luzon, mereka menemukan tulang belulang yang diduga berasal dari tiga individu berbeda.
Salah satu individu diduga berasal dari 67.000 tahun silam dan termuda berusia 50.000 tahun.
Dalam temuan ini para ahli menemukan 13 bagian tulang belulang yang meliputi gigi, tulang tangan dan kaki, serta tulang paha.
Saat tulang kaki diamati, ahli menemukan Homo luzonensis memiliki tulang jari dan jari kaki melengkung. Ciri fisik seperti menunjukkan, aktivitas pendakian adalah kegiatan penting bagi mereka.
Hal seperti ini dalam kasus tertentu agaknya juga ditemukan pada sejumlah Australopithecus.
Baca juga: Hobbit Manusia Flores Bukan Kerabat Manusia Jawa, Lantas Apa?
Berkat ditemukannya Homo luzonensis dan dibandingkan dengan Homo floresiensis, ahli menyadari bahwa evolusi manusia jauh lebih rumit dari yang diperkirakan sebelumnya.
Asia mungkin masih menyimpan banyak kejutan tentang asal usul moyang kita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.