Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/04/2019, 18:35 WIB

KOMPAS.com - Homo floresiensis yang juga dijuluki "The Hobbit" masih menjadi misteri di dunia ilmiah. Namun, sekarang para peneliti mulai menemukan satu titik terang mengenai manusia kerdil tersebut.

Gua batu kapur di Liang Bua, Flores yang dikenal sebagai sebagai tempat tinggal Homo floresiensis ternyata juga merupakan rumah bagi tikus. Hewan pengerat ini dapat membantu menunjukkan bagaimana kehidupan manusia Hobbit di masa lalu.

"Pertama kali saya pergi ke situs tersebut, saya melihat banyak tulang belulang di tanah dan hampir semuanya adalah tulang tikus," kata Matthew Tocheri, peneliti dari Lakehead University.

Baca juga: Jangan Salah, Manusia Purba Neanderthal Juga Punya Perawatan Kesehatan

Ketika H. floresiensis pertama kali ditemukan, para arkeolog sempat kaget dengan otaknya yang kecil serta sifat primitifnya yang aneh. Hal tersebut memicu perdebatan di mana H. floresiensis akan ditempatkan dalam pohon keluarga manusia.

Saat para peneliti mencari petunjuk mengenai misteri ini, lingkungan Hobbit mulai menjadi fokus. Para peneliti juga menemukan banyak tikus yang hidup di gua Liang Bua. Malah, hampir 80 persen tulang yang ada di gua merupakan tulang tikus.

Dari semua spesies di Bumi, tikus merupakan kelompok mamalia yang paling beragam dan dapat membantu menyampaikan informasi mengenai ekologi dan lingkungan setempat.

Dalam kasus di Gua Liang Bua, tikus telah bertahan hidup di sana ribuan tahun lebih lama daripada Hobbit atau hewan lainnya.

Tocheri dan Elizabeth Veatch, mahasiswa S2 Emory University, pun mengukur lebih dari 12.000 tulang tikus, dan mengelompokkannya dalam kelas ukuran melalui urutan stratigrafi. Para peneliti juga mengukur spesies tikus yang masih bertahan hidup di gua hingga sekarang.

Menariknya, ukuran tikus ini bisa sebesar anjing kecil.

Baca juga: Siapa Leluhur Orang Asia Tenggara? Tes DNA Manusia Purba Menjawabnya

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terjadi perubahan dalam lingkungan di sekitar gua yang memicu adanya perpindahan ke wilayah terbuka. Pergeseran ini juga mempengaruhi Hobbit, spesies besar lain seperti Stegodon, bangau dan komodo.

Para peneliti juga menyebut jika ada kemungkinan Homo floresiensis sudah pernah melakukan kontak dengan manusia modern (Homo sapiens) yang telah tiba di pulau itu sekitar 46.000 tahun yang lalu.

Kini, para peneliti masih berusaha untuk menganalis temuan-temuan tersebut. Kalau beruntung, mereka akan bisa menemukan lebih banyak bukti lain yang dapat menyempurnakan cerita mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada hari-hari terakhir kerabat manusia ini.

Temuan ini telah dipublikasikan dalam Journal of Human Evolution.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Benarkah Masturbasi Bisa Mengubah Ukuran Penis?

Benarkah Masturbasi Bisa Mengubah Ukuran Penis?

Kita
Seberapa Dingin Puncak Gunung Everest?

Seberapa Dingin Puncak Gunung Everest?

Oh Begitu
4 Manfaat Buah Lengkeng untuk Kesehatan

4 Manfaat Buah Lengkeng untuk Kesehatan

Oh Begitu
Apakah Ada Efek Membersihkan Kotoran di Pusar?

Apakah Ada Efek Membersihkan Kotoran di Pusar?

Oh Begitu
8 Tanda Rabies pada Anjing yang Perlu Diwaspadai

8 Tanda Rabies pada Anjing yang Perlu Diwaspadai

Oh Begitu
Kenapa Inti Bumi Sangat Panas?

Kenapa Inti Bumi Sangat Panas?

Oh Begitu
Pria Rusia Tewas Diserang Hiu Macan di Mesir, Kenapa Hiu Menyerang Manusia?

Pria Rusia Tewas Diserang Hiu Macan di Mesir, Kenapa Hiu Menyerang Manusia?

Oh Begitu
Apakah yang Terjadi Saat Lubang Hitam Bertabrakan?

Apakah yang Terjadi Saat Lubang Hitam Bertabrakan?

Fenomena
Apakah Efek Sering Menggigit Kuku?

Apakah Efek Sering Menggigit Kuku?

Oh Begitu
Mengapa Ular Berganti Kulit secara Berkala?

Mengapa Ular Berganti Kulit secara Berkala?

Oh Begitu
Apakah Fungsi Kumis pada Gajah?

Apakah Fungsi Kumis pada Gajah?

Oh Begitu
Benarkah Bulu yang Dicukur Akan Tumbuh Lebih Cepat dan Lebat?

Benarkah Bulu yang Dicukur Akan Tumbuh Lebih Cepat dan Lebat?

Oh Begitu
7 Hewan Penghuni Amazon, Ada Ular Besar dan Burung Warna-warni

7 Hewan Penghuni Amazon, Ada Ular Besar dan Burung Warna-warni

Oh Begitu
Mengenal Obesitas yang Bisa Sebabkan Banyak Penyakit

Mengenal Obesitas yang Bisa Sebabkan Banyak Penyakit

Kita
10 Negara Terpanas di Dunia Versi World Atlas

10 Negara Terpanas di Dunia Versi World Atlas

Fenomena
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com