Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Deepmind, AI Terbaik Google yang Gagal Ujian Matematika SMA

Kompas.com - 10/04/2019, 17:34 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com – Belakangan kita sering mendengar kemajuan di bidang kecerdasan buatan (AI). Ditambah dengan berbagai hiburan fiksi ilmiah, rasanya dominasi AI terhadap manusia akan segera terjadi.

Namun, nyatanya tidak demikian. Ketika dihadapkan dengan ujian matematika tingkat SMA, AI rupanya sama sekali tak berkutik.

Kisah ini dilaporkan oleh para peneliti Deepmind, AI terbaik Google, pada awal bulan ini.

Dalam laporan berjudul Analyzing Mathematical Reasoning Abilities of Neural Models tersebut, Deepmind dinyatakan gagal mengerjakan ujian matematika dengan kurikulum Inggris yang diperuntukkan bagi siswa berusia 16 tahun.

Baca juga: Dijaga Sipir AI, Mustahil untuk Kabur dari Penjara China Ini

Padahal, Deepmind sudah dipersiapkan oleh para peneliti untuk mengerjakan soal-soal tersebut.

Dilansir dari Medium, model neural Deepmind dilatih menggunakan dataset besar yang berisi berbagai macam soal matematika dari kurikulum Inggris untuk anak usia 16 tahun. Soal-soal ini mencakup aljabar, aritmatika, kalkulus, perbandingan sampai probabilitas.

Lalu untuk mengakomodasi soal dengan diagram atau grafik, para peneliti menggunakan format teks freeform untuk dataset.

Namun, rupanya ada kekurangan fatal dari Deepmind. Sama seperti AI lainnya, alogaritma Deepmind kesulitan untuk menerjemahkan pertanyaan ujian yang penuh kata-kata, simbol dan fungsi menjadi operasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya.

Baca juga: Akurat, AI Bisa Prediksi Kematian Dini Akibat Penyakit Kronis

Alhasil, dari 40 soal, Deepmind hanya benar 14 soal atau 35 persen. AI terbaik Google ini pun dinyatakan tidak lulus ujian matematika tingkat SMA.

Membaca cerita ini, Anda mungkin berpendapat bahwa kegagalan Deepmind ini konyol. Namun, sebetulnya manusialah yang terlalu canggih dalam mengerjakan soal matematika.

Dalam menyelesaikan soal matematika yang paling sederhana sekalipun, manusia secara otomatis mampu memahami operasi matematika yang diperlukan untuk menyelesaikannya. Lalu, manusia juga mengingat urutan untuk mengaplikasikannya dan mengubah persoalan yang berbentuk kata-kata menjadi persamaan.

Hal-hal di atas belum dapat dilakukan oleh Deepmind.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau