Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Smartphone Ganggu Kesehatan Mental? Oxford Nyatakan Tidak

Kompas.com - 06/04/2019, 21:27 WIB
Julio Subagio,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ternyata bahaya menatap layar smartphone di malam hari tidaklah seberbahaya yang kita duga sebelumnya. Setidaknya bagi kesehatan mental remaja.

Studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Psychological Sciences baru-baru ini mempelajari mengenai dampak penggunaan smartphone saat malam serta kaitannya dengan kesehatan mental remaja menemukan, tingkat korelasi antar keduanya rendah.

Dengan menggunakan data dari sekitar 17.000 remaja yang tersebar di Irlandia, Inggris, dan Amerika Serikat selam kurun waktu 2011 hingga 2016, studi ini menggunakan teknik self-report dan time-diary, di mana remaja diminta untuk mencatat kegiatannya selama seharian penuh secara spesifik.

Melalui pantauan data ini, peneliti dapat membuat gambaran komprehensif mengenai kondisi kesehatan mental remaja, antara lain menentukan tingkat fungsi psikososial, gejala depresi, kepercayaan diri, dan mood, berdasarkan data yang diambil dari remaja serta keluarganya.

Baca juga: Awas, Tidur dengan Cahaya Redup Bisa Picu Depresi

Berdasarkan hasil analisis data tersebut, ditemukan bahwa screen time (durasi yang dihabiskan untuk menatap layar smartphone) tidak memiliki pengaruh besar pada kesehatan mental, baik saat hari kerja maupun weekend.

Perbedaan durasi penggunaan layar digital selama dua jam, satu jam, maupun tiga puluh menit tidak memiiki hubungan jelas dengan kesehatan remaja, meski seringkali dianggap berbahaya oleh media dan pembuat kebijakan.

“Saat ini teknologi sudah tertanam dalam kehidupan sosial dan profesional kita, sehingga riset mengenai penggunaan layar digital serta dampaknya terhadap kesehatan remaja membutuhkan pengawasan yang sangat ketat," papar Amy Orben, peneliti dari Oxford Internet Institute, University of Oxford, yang terlibat dalam penelitian ini, seperti yang dilansir dari Science Daily, Jumat (5/4/2019).

Namun, tidak semua peneliti sepakat dengan kesimpulan ini. Salah satunya adalah Dr. Bernadka Dubicka, peneliti dari Royal College of Psychiatrists.

Baca juga: Ternyata, Dekat dengan Alam Bikin Remaja Terhindar Depresi

“Studi tersebut melihat pengaruh berapa lama anak-anak menghabiskan waktunya di depan layar, namun tidak memandang konten berbahaya yang mereka mungkin lihat. Kita tahu bahwa screen time bukanlah pendorong utama, namun konten online berbahaya dapat memiliki dampak besar pada anak muda dan kesehatan mentalnya," paparnya pada BBC, Jumat (5/4/2019).

Penelitian serupa juga sebelumnya dilakukan oleh Royal College of Paediatrics and Child Health (RCPCH), dan menghasilkan kesimpulan yang sama.

Meski demikian, RCPCH tetap menghimbau para orang tua agar menjauhkan anak mereka dari layar gadget setidaknya satu jam sebelum tidur.

Penggunaan gadget pada anak-anak dan remaja bukanlah sesuatu yang dapat dihindari di era digital sekarang ini. Namun, bukan berarti pemakaiannya tidak dapat dibatasi.

Diharapkan studi lanjutan dapat menguak hubungan jelas antara paparan layar digital terhadap kesehatan, baik fisik maupun mental, sehingga dapat menjadi rujukan bagi seluruh pengguna gadget agar bisa beraktivitas dengan aman.

Baca juga: Benarkah Ponsel Menjajah Kita? Begini Jawaban Ahli

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau