Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Ungkap Perilaku Berburu Hiu Lewat Kamera Tersembunyi

Kompas.com - 03/04/2019, 12:37 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Para ilmuwan memasang kamera pada tubuh hiu untuk mengamati bagaimana mereka melakukan perburuan di dasar laut.

Dibandingkan dengan hewan darat, mempelajari perilaku mamalia laut lebih sulit dilakukan.

Untuk itulah, para ilmuwan memancing hiu putih untuk mendekati kapal penelitian sehingga ahli bisa memasang kamera dengan sensor gerak ke tubuh hiu.

Dengan cara ini, ahli bisa mendapat gambaran terperinci saat hiu putih menavigasi hutan rumput laut di lepas pantai Afrika Selatan untuk berburu anjing laut.

Baca juga: Tragis, Hiu Putih yang Hamil 14 Bayi Dibunuh dan Dijual Nelayan Taiwan

Penelitian sebelumnya menunjukkan hiu menyergap anjing laut saat matahari terbenam, ketika mereka kembali dari darat ke laut.

Namun perilaku hiu dan anjing laut yang menghuni perairan Cagar Alam Pulau Dyer di ujung selatan Afrika berbeda dan unik.

Menurut laporan yang terbit di jurnal Biology Letters, anjing laut di Afrika Selatan muncul di siang hari. Hal ini diyakini karena anjing laut dapat bersembunyi dari predator di rumput laut.

Rekaman aktivitas hiu selama 28 jam menunjukkan bagaimana mamalia besar berukuran 2,75 sampai 3,65 meter bergerak melintasi hutan rumput laut lebat untuk mengejar mangsa mereka.

Para ahli mencatat, kapan anjing laut muncul dan hiu mulai bergerak dari celah kecil rumput laut. Total ada tujuh hiu bergerak ke area rumput laut yang rimbun.

Sementara anjing laut bereaksi terhadap hiu yang mendekat dengan bersembunyi di antara rerumputan, membuat gelembung, atau berenang mendekati dasar laut.

Oliver Jewell, seorang ahli kelautan dari Universitas Murdoch berkata, rumput laut sebelumnya dianggap sebagai penghalang bagi hiu putih.

"Tapi dengan rekaman ini, kita mengetahui bahwa rumput laut bukan penghalang. Teknologi justru dapat mengubah perspektif kita tentang perilaku satwa liar," ujar dia dilansir Newsweek, Selasa (2/4/2019).

Jewell telah mempelajari dan melacak hiu selama beberapa tahun terakhir. Namun ia tetap terkejut mendapati bahwa rumput laut memiliki peran besar untuk membantu perburuan di dasar laut.

"Video menunjukkan semua hiu masuk ke area hutan rumput laut dan kami mendapati interaksi antara hiu dan anjing laut di sana. Mereka melakukan pengejaran," ujar Jewell takjub.

Untuk memasang kamera di tubuh hiu bukanlah hal mudah.

Jewell menjelaskan, kita perlu mendekati hiu dan memasang kamera dengan aman dan memastikan sudut POV bagus.

"Anda harus memastikan visibilitas baik dan setelah selesai harus melepas lagi. Ingatlah bahwa sebagian besar waktu hiu digunakan untuk berenang," ujar Jewell.

Jewell menambahkan, timnya akan menggunakan teknik serupa untuk mengamati perilaku hiu di seluruh dunia, seperti California, Cape Cod, dan Australia. Semua itu dilakukan untuk membangun katalog perburuan hiu secara global.

Baca juga: Kali Pertama Ahli Pasang Alat Pelacak ke Tubuh Hiu Biru, Ini Tujuannya

Mendokumentasikan bagaimana mamalia laut melakukan perburuan adalah sesuatu yang penting bagi para ilmuwan untuk mendapat pemahaman lebih tentang bagaimana ekosistem Bumi bekerja.

Para peneliti di California misalnya, pernah mempelajari mengapa hiu putih berkumpul dalam kelompok besar di kawasan yang berjarak 160 mil di tengah laut Pasifik antara California dan Hawaai setiap musim semi dan musim dingin.

Rupanya di daerah itu banyak hidup makhluk laut kecil yang pada gilirannya dijadikan mangsa hiu. Para ahli menjuluki tempat itu sebagai White Shark Cafe.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com