Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/04/2019, 13:00 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Banyak orang mengalami kebingungan tentang gejala penyakit yang dialaminya. Celakanya di era digital, banyak orang mengatasinya dengan googling dan berakhir dengan kesimpulan yang salah.

Salah satu gejala yang sering dibingungkan orang adalah dada panas. Di internet, dada panas bisa berarti asam lambung, jantung, dan cedera otot dada. Nah, mana yang benar?

Konsultas gastroenterologi hepatologi dari Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), dr Hendra Nurjadin Sp PD KGEH mengungkapkan, dada terasa panas adalah ciri khas dari naiknya asam lambung.

"Cairan asam dari lambung kita itu pH -nya 2-4. Sangat asam. Saat dia naik, maka akan mengiritiasi katup antara kerongkongan dan lambung dan naik ke atas. Makanya menimbulkan rasa panas di dada," katanya.

Baca juga: Penyakit Asam Lambung Makin Umum, Apa Sebabnya?

Gangguan pada jantung sama sekali tidak menimbulkan rasa panas di dada. "Yang ada adalah rasa nyeri, sepeerti ditusuk dan tembus hingga ke belakang," ungkapnya.

Sementara, cedera otot bisa saja menimbulkan rasa panas di dada. Namun, biasanya yang lebih dominan adalah rasa sakit saat melakukan gerakan yang melibatkan otot dada, misalnya mengangkat tangan.

Dalam diskusi bertema gangguan pencernaan yang diadakan RSPI pada Jumat (29/3/2019), Hendra mengungkapkan bahwa orang harus memperhatikan pola makan dan gaya hidup untuk menghindari asam lambung.

Ia menuturkan, naiknya asam lambung berkepanjangan bisa memicu keparahan. Asam lama kelamaan bisa mengakibatkan luka di katup antara lanbung dan kerongkongan serta bagian kerongkongan sendiri.

Äsam bisa mengiritasi terus-menerus, mengakibatkan luka. Ini membuat sel berubah sifat dan bisa menjadi sel kanker," jelasnya.

Untuk mencegah asam lambung, konsumsi makanan yang pedas, mengandung kafein tinggi seperti kopi dan teh, serta lemak tinggi seperti gorengan, harus dikendalikan.

Baca juga: Halo Prof! Apa Sih Bedanya Sakit Maag dengan GERD?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com