Mereka juga memiliki 12 persen risiko lebih rendah untuk meninggal akibat penyakit kardiovaskular dan 14 persen lebih rendah meninggal akibat kanker.
Risiko lebih rendah lagi jika orang lebih banyak melakukan olahraga. Misalnya orang dengan kebiasaan aktivitas fisik 60 hingga 149 menit setiap minggu memiliki risiko kematian dini 22 persen lebih rendah.
Mereka yang berolahraga 150 hingga 299 menit tiap minggu risiko kematian dininya berkurang 31 persen. Hingga orang dengan kebiasaan olahraga 300 hingg 449 menit tiap minggu risiko kematiannya 33 persen lebih rendah.
Baca juga: Halo Prof! Berbahayakah Pendarahan Seusai Olahraga?
Para peneliti menyebut bahwa tidak ada batasan untuk memperoleh manfaat dari olahraga. Bahkan, orang dengan waktu olahraga 1.5000 menit per minggu atau 3 jam sehari memiliki risiko kematian 46 persen lebih rendah daripada kelompok yang paling tidak aktif.
Sayangnya, penelitian ini bersifat observasional. Dengan kata lain, studi ini tidak bisa membuktikan sebab akibat dan hanya bisa menemukan pola saja.
Terlepas dari kekurangannya, penelitian ini sekali lagi membuktikan pentingnya olahraga bagi kehidupana manusia.
"Untuk memenuhi rekomendasi menimum dari pedoman aktivitas fisik AS mungkin sulit," ujar Xi.
"Tapi, bahkan olahraga dengan dosis rendah bisa bermanfaat, dengan catatan lebih banyak akan lebih baik," tegas profesor dan ahli epidemiologi di handong University School of Public Health, China itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.