Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

New Delhi Jadi Ibu Kota Paling Tercemar di Dunia

Kompas.com - 06/03/2019, 17:35 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

KOMPAS.com - New Delhi menempati puncak daftar ibu kota paling tercemar di dunia pada tahun 2018, demikian dilaporkan dua kelompok pemantau lingkungan hari Selasa (05/03/2019).

Sebuah studi oleh Greenpeace dan IQ AirVisual yang berbasis di Swiss menemukan jumlah rata-rata partikel polusi udara di New Dehli, yang dikenal sebagai PM2.5, tahun lalu sebesar 113,5 atau dua kali lipat lebih tinggi dari tingkat di Beijing.

Laporan itu mengatakan udara beracun New Dehli disebabkan oleh emisi kendaraan dan industri, asap dari pembakaran sampah dan sisa tanaman, dan debu dari lokasi konstruksi.

"Polusi udara adalah risiko lingkungan terbesar bagi kesehatan saat ini, diperkirakan berkontribusi terhadap 7 juta kematian prematur setiap tahun," kata laporan itu.

Baca juga: 50 Persen Kematian Akibat Polusi Udara Disebabkan Mesin Diesel

Udara yang tercemar merupakan penyebab kematian dini nomor satu di dunia, dan membebani ekonomi global dengan perkiraan biaya tahunan sebesar $225 miliar.

"Partikel polusi udara berdiameter 2,5 mikrometer atau kurang, sangat berbahaya karena bisa terperangkap di dalam paru-paru," tulis laporan tersebut.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan pedoman kualitas udara rata-rata harian 25 mikrogram PM2,5 per meter kubik udara.

Menurut laporan itu lima belas dari 20 kota yang paling tercemar di dunia ada di India, termasuk Ghaziabad dan Faridabad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com