KOMPAS.com - Kapsul luar angkasa milik SpaceX, Crew Dragon, mengukir sejarah dalam perjalanan antariksa. Crew Dragon menjadi "taksi" astronot pertama yang melesat dan berlabuh ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Crew Dragon berhasil merapat ke ISS kemarin, 3 Maret 2019 pukul 17.51 WIB atau pukul 05.51 EST. Kapsul tersebut berhasil berlabuh setelah melalui 27 jam perjalanan setelah diluncurkan ke orbit dari Kennedy Space Center (KSC) milik Badan Antariksa AS (NASA).
"Selamat kepada semua tim yang berhasil melakukan perlabuhan," ujar astronot NASA Anne McClain saat menghubungi pusat kendali Bumi dikutip dari Space, Minggu (03/03/2019).
Seketika itu pula, tepuk tangan merebak di pusat kendali SpaceX di Hawthorne, California.
Baca juga: SpaceX Ungkap Penumpang Pertama Kapsul Crew Dragon Ke ISS
Sekitar pukul 08.07 pagi EST atau 20.07 WIB, McClain dan kru ISS lain membuka pintu Crew Dragon untuk pertama kalinya. Para astronot disambut oleh Ripley, manekin uji coba, dan Earth, mainan angkasa.
"Semuanya tampak hebat," kata McClain.
"Ripley dan Earth sama-sama tampak seperti menikmati perjalanan mereka di sini," imbuhnya.
Crew Dragin akan menghabiskan selama lima hari di ISS sebelum akhirnya mesuk kembali ke atmosfer Bumi pada Jumat (08/03/2019).
Kapsul itu merupakan pesawat antariksa komersial pertama yang langsung mendarat di ISS. Sebelumnya, versi kargo Crew Dragon, kapal antariksa Dragon selalu mengangkut kebutuhan para astronot ke ISS tanpa pendaratan langsung.
Pesawat kargo Dragon harus ditangkap menggunakan lengan robot yang dikendalikan oleh astronot baru bisa melekat di ISS.
"Ini adalah berita yang tidak dapat dipercaya untuk semua orang, di sini di SpaceX dan NASA," ujar Tom Praderio, teknisi perangkat lunak SpaceX.
Pada April mendatang, Crew Dragon dijadwalkan akan membawa astronot NASA Bob Behnken dalam kapsulnya menuju ISS.
Peluncuran Crew Dragon kali ini adalah untuk menunjukkan apakah kapsul itu bisa membawa astronot ke ISS dengan aman.
Kapsul ini belum selesai diuji coba, karena menurut CEO SpaceX, Elon Musk hal yang paling sulit adalah uji terbang kembali ke atmosfer Bumi.
"Sebenarnya, masuk kembali secara hipersonik mungkin merupakan kekhawatiran terbesar saya," kata Musk.
Baca juga: NASA Nyalakan Lampu Hijau untuk Uji Crew Dragon ke ISS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.