Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO: Kasus Campak di Dunia Meningkat, Perangi dengan Vaksin

Kompas.com - 04/03/2019, 17:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor


KOMPAS.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan wabah dan kematian akibat campak meningkat di seluruh dunia. Hal ini mengancam kemajuan yang telah dicapai untuk mengurangi penyakit yang kerap menelan korban jiwa ini. WHO menyerukan aksi segera untuk menyudahi meluasnya penyakit yang sangat menular ini.

Campak adalah penyakit yang dapat dicegah. Badan Kesehatan Sedunia (WHO) mengatakan vaksin yang aman dan efektif, yang sudah digunakan selama 50 tahun ini, telah melindungi miliaran anak-anak.

Tetapi Direktur WHO Urusan Imunisasi, Vaksin dan Biologis Katherine O'Brien mengatakan kemajuan yang sudah dicapai kini terancam karena ketidakberhasilan memvaksinasi banyak anak-anak di seluruh dunia.

"Campak adalah salah satu virus yang paling menular. Untuk setiap kasus campak yang muncul di lingkungan warga yang tidak diimunisasi, akan muncul 9-10 kasus tambahan akibat tertular," kata Katherine.

Baca juga: Pecahkan Rekor, Wabah Campak di Eropa Capai Jumlah Kasus Terbanyak

Katherine O'Brien mengingatkan, orang dapat tertular campak tanpa perlu melakukan kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.

WHO mengatakan ada 229.000 kasus campak yang dilaporkan di seluruh dunia pada 2018 lalu. Tetapi jumlah itu kurang dari 10 persen dari kasus yang sebenarnya terjadi. Jadi, sesungguhnya ada jutaan kasus campak yang tidak dilaporkan.

Afrika adalah salah satu lokasi penularan campak terburuk di kawasan. Katrina Kertsinger, pejabat WHO dalam Program Perluasan Imunisasi mengatakan ada wabah campak dengan tingkat bervariasi di seluruh negara di kawasan itu.

"Sejak 2018 hingga sekarang sedang terjadi campak di Madagaskar. Ada lebih dari 66.000 kasus dilaporkan di negara itu saja. Saya sendiri sempat ke Madagaskar beberapa minggu lalu. Sebagai dokter, saya dapat mengatakan betapa pilunya melihat masih terus terjadinya wabah, padahal hal itu dapat dicegah," papar Kertsinger.

WHO mengatakan banyak anak di negara-negara miskin yang belum divaksinasi karena tinggal di daerah yang terpinggirkan dimana klinik kesehatan sulit dicapai.

Sementara di negara-negara yang lebih kaya, orang tua kadang-kadang memilih untuk tidak memperbolehkan anak mereka diimunisasi karena klaim palsu bahwa vaksin itu berbahaya.

Baca juga: 21 Negara Bagian AS Dilanda Campak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau