KOMPAS.com - Kicauan Chief Executive Officer (CEO) Bukalapak Achmad Zaky mendadak mendapat perhatian publik.
Zaky menyoroti tentang besaran dana research anda development di Indonesia yang dinilainya tertinggal dibanding negara lain.
Dalam kicauannya itu, Zaky juga memaparkan besaran dana yang dikucurkan oleh beberapa negara dunia untuk penelitian dan pengembangan ilmiah.
Terlepas dari kontroversi twit tersebut, bagaimana sebenarnya kondisi dunia penelitian di Indonesia?
Baca juga: Tingkatkan Publikasi Ilmiah, Unimal Kerjasama dengan UKM Malaysia
1. Jumlah publikasi
Menurut data dari SCImago, dari tahun 1996 hingga 2017, jumlah publikasi oleh peneliti Indonesia mencapai angka 75.220 dokumen. Angka ini tertinggal dari negara-negara Asia lainnya.
Terbukti dengan Indonesia menempati peringkat ke-11 dalam jumlah publikasi selama periode tersebut.
Adapun di dunia, Indonesia menempati urutan ke-52 jumlah publikasi internasional selama periode tersebut.
Meski tertinggal, sebenarnya jumlah publikasi internasional peneliti Indonesia terpantau meningkat.
Pada 2016, jumlah publikasi internasional peneliti Indonesia mencapai 12.185 atau peringkat 45 dunia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.