Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Perlu Didebat, 4 Senyawa Ini Bikin Cokelat Jadi "Obat Bahagia"

Kompas.com - 14/02/2019, 19:34 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Perayaan hari kasih sayang atau Valentine's Day selalu identik dengan cokelat. Tak heran jika panganan yang satu ini sering juga disebut dengan "obat cinta", "obat kebahagiaan" atau "obat kesenangan".

Namun, sepertinya julukan tersebut bukan hanya perkara marketing atau kiasan belaka. Merangkum dari Australian Academy of Science, cokelat memang mengandung banyak bahan dan senyawa kimia yang terbukti mempengaruhi tubuh dan otak dalam cara yang menyenangkan dan positif.

Kombinasi dari bahan dan senyawa kimia tersebut ditambah dengan rasanya yang luar biasa menghasilkan perasaan bahagia bagi pemakannya. Senyawa tersebut antara lain:

Baca juga: Pakar: Cokelat Lebih Ampuh Atasi Batuk Dibanding Obat

Theobromine

Theobromine adalah salah satu alkaloid, senyawa organik yang mengandung nitrogen. Secara harfiah, theobromine diterjemahkan sebagai minuman dewa.

Hal ini tidak terlepas dari sejarah cokelat pada zaman purba oleh suku Maya dianggap sebagai minuman pilihan bagi pata dewa.

Senyawa theobromine sebenarnya juga ditemui dalam teh dan kopi. Hanya saja, senyawa ini paling banyak ditemukan pada cokelat.

Senyawa ini memberikan efek stimultan pada otak manusia jika bekerja bersama kafein.

Anandamide

Anandamide adalah cannabinoid atau senyawa yang mempengaruhi fungsi otak mirip dengan THC atau bahan psikoaktif utama dalam ganja.

Melansir dari artikel Science Focus tahun 2017, para ilmuwan di Neuroscience Institute San Diego mengatakan bahwa cokelat mengandung zat yang menghasilkan efek mirip ganja pada otak.

Tentu efek tersebut tidak terjadi begitu saja. Anda harus menelan setidaknya 12,5 kg cokelat untuk mendapatkan efek serupa.

Sebenarnya, Anandamide diproduksi secara alami pada otak manusia dalam jumlah kecil.

Phenylethylamine (PEA)

Apakah Anda merasa sangat senang ketika makan cokelat dari pasangan? Itu bukan sekadar halusinasi Anda.

Baca juga: Studi: Konsumsi Cokelat, Kopi, dan Teh Bisa Perpanjang Umur, asal...

Itu merupakan efek dari senyawa phenylethylamine, zat kimia yang meangsang pusat kesenangan di otak. Senyawa ini biasanya dilepaskan ketika seseorang jatuh cinta.

Uniknya, cokelat adalah salah satu makanan yang mengandung phenylethylamine cukup tinggi. Hanya saja, kandungan senyawa ini dalam cokelat dicerna oleh tubuh dengan cepat sehingga efeknya kurang terasa signifikan.

Gula

Bukan rahasia lagi, cokelat digandrungi karena rasa manisnya. Padahal, sebenarnya, cokelat memiliki rasa asli getir.

Rasa manis tersebut berasal dari gula yang ditambahkan pada olahan cokelat.

Gula ini mengirim pesan kimiai ke otak kita. Sinyal tersebut memicu pelepasan bahan kimia yang biasa dikaitkan dengan penghargaan dan kesenangan.

Itulah mengapa makan cokelat membuat perasaan bahagia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau