KOMPAS.com - Seperti diketahui, wahana Chang'e 4 milik China telah mendobrak sejarah dengan melakukan penjelajahan sisi jauh bulan, sebuah area yang tak pernah terjamah manusia. Prestasi itu pun dibuktikan Nasa dengan gambar yang baru dirilis.
Nasa memotret tempat pendaratan China pada 30 Januari 2019 dengan pesawat ruang angkasa yang mengelilingi bulan bernama Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO). Gambar ini pun diterbitkan secara resmi di blog LRO pada Rabu.
Wahana Chang'e 4 adalah robot penjelajah sisi jauh Bulan yang dirancang China. Sisi jauh bulan merupakan wajah bulan yang tidak bisa dilihat dari Bumi dan belum pernah dijelajahi.
Chang'e 4 atau dewi bulan dalam mitologi China diluncurkan pada 8 Desember 2018 dan mendarat di bulan pada 3 Januari 2019.
Baca juga: Ciptakan Sejarah, Wahana Antariksa China Mendarat di Sisi Jauh Bulan
Robot seukuran mobil ini diperkirakan akan bertahan selama setahun di sisi jauh bulan.
Dalam misinya, Chang'e 4 juga mengerahkan bajak Yutu 2 yang akan menemaninya selama kurang lebih tiga bulan dalam kondisi ekstrem di mana suhu bulan mendadak berubah dari panas ke dingin dan sangat dingin setiap beberapa minggu.
Dalam penjelajahannya, Chang'e 4 akan mengambil foto dari lanskap bulan yang tandus, mempelajari geologi bulan, mencari es cair, memindai langit malam untuk ledakan radio, dan ternak ulat sutra.
Seperti diberitakan sebelumnya, Chang'e 4 mendarat di kawah Von Kármán, cekungan Kutub Selatan - Aitken.
Kawasan ini telah lama menarik perhatian para ahli karena terletak di wilayah terdampak benturan asteroid raksasa terbesar dan tertua di Bulan. Luas cekungannya sekitar 1.550 mil dan tabrakan terjadi 3,9 miliar tahun lalu.
Foto dari Nasa
Melansir Science Alert, Minggu (10/2/2019), Nasa menemukan jejak penderatan Chang'e 4 lewat LRO pada 30 Januari 2019.
Panah kuning dalam foto di bawah ini menunjukkan lokasi pendaratan Chang'e 4.
Robinson menambahkan, LRO berada jauh dari lokasi pendaratan sehingga tidak bisa menangkap rupa rover Chang'e 4 yang sedang menjelajah sisi jauh Bulan.
"LRO berada 330 kilometer di sebelah timur lokasi pendaratan, Chang'e 4 hanya sekitar 2 piksel dan bajak Yutu 2 tak dapat terdeteksi," katanya.
"Barisan gunung di sisi belakang adalah dinding barat kawah Von Kármán, tingginya lebih dari 3.000 meter di atas permukaan," sambungnya.
Foto Chang'e 4 setelah diperbesar hanya berupa titik putih kecil. Hal itu ditunjukkan oleh dua anak panah di bawah ini.
Oleh karena itu, Noah Petro yang seorang ahli bulan dari Nasa mencoba membandingkannya dengan gambar LRO untuk mencari tahu di mana tepatnya Chang'e 4 mendarat di kawah Von Kármán.
Ilustrasi di samping menunjukkan titik pendaratan Chang'e 4.
Ini bukan pertama kalinya Nasa menggunakan pesawat ruang angkasa LRO untuk mempelajari pendaratan China di bulan.
Pada 30 Desember 2013, para ilmuwan mengguankan LRO untuk menemukan misi Chang'e 3 di permukaan bulan.
Gambar itu digunakan dalam perbandingan sebelum dan sesudah animasi yang dengan jelas menunjukkan pendaratan rover, tertangkap sebagai titik kecil.
Ke depannya, LRO akan memetakan Chang'e 4 dari atas seperti yang pernah dilakukannya dulu pada Chang'e 3.