KOMPAS.com — Setiap tanggal 25 Januari, kita memperingati Hari Gizi Nasional dan tahun ini adalah peringatan ke-59.
Di era modern dan serba teknologi seperti saat ini, Kemenkes RI merayakan Hari Gizi Nasional dengan melakukan siaran Instagram Live di akun @kemenkes_ri, bersama ahli gizi Dr dr Tan Shot Yen, M. Hum.
Selama setengah jam, dokter Tan berbagi beragam informasi tentang gizi, nutrisi, dan kesehatan para milenial.
Salah satunya, ia memberi saran tentang menu sehat dan murah ala anak kos, termasuk bagaimana mengelola makanan bergizi meski jauh dari orangtua.
Baca juga: 5 Cara Salah Mengolah Makanan Sehat
Namun, sebelum kita membahas serba serbi menu sehat ala anak kos, dokter Tan terlebih dulu menjelaskan makna sehat sebenarnya.
"Sehat menurut WHO itu engga cuma badannya yang sehat, tapi jiwa raga sehat, ekonomi sehat, budaya sehat, punya gaya hidup yang sehat. Jadi sehat itu enggak bisa dipandang dari satu sisi saja," kata Tan dalam siarang langsungnya.
Gizi seimbang
Untuk memenuhi badan yang sehat, salah satu yang terpenting adalah gizi seimbang.
Kalau dulu kita mendengar istilah "empat sehat lima sempurna", Tan mengatakan saat ini istilah tersebut sudah tidak berlaku.
"Susu itu bukan penyempurna, tetapi bagian dari gizi seimbang," katanya.
Sebagai ganti dari empat sehat lima sempurna, Tan memperkenalkan dan mengingatkan kembali tentang "Isi Piringku".
Dalam kesempatan tersebut, Tan memperlihatkan foto isi piringku versinya.
Untuk menu sarapan, Tan memilih menu nasi merah dengan pecel sebagai sayuran, tempe, telor rebus pindang, dan buah pisang.
Prinsip untuk menu makan pagi, siang, dan malam sebenarnya sama, yakni satu piring dibagi menjadi dua. Setengah piring diisi sayur dan buah, sepertiga diisi karbohidrat, dan sisanya protein.
"Tapi sayur dan buah jangan sembarangan. Jangan sayur lodeh sama pisang goreng, sama saja itu. Usahakan supaya sayurnya jauh lebih sehat ya," ujar Tan tertawa.