Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lingkaran Batu "Kuno" di Skotlandia Ternyata Bukan Peninggalan Purba

Kompas.com - 22/01/2019, 20:33 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Para arkeolog tengah menyelidiki sebuah lingkaran batu atau stonehenge yang diperkirakan berusia ribuan tahun di Aberdeenshire, Skotlandia.

Mulanya, para arkeolog mengira itu adalah salah satu jenis lingkaran batu langka yang hanya ditemukan di Skotlandia dan Irlandia. Karena itu, mereka bersemangat untuk menelitinya terutama karena situs ini bahkan tidak biasa untuk sejenisnya.

Namun, mereka justru menemukan hal tak terduga dari situs yang dinamai lingkaran batu telentang itu.

Diameter situs ini jelas lebih kecil dibanding lingkaran batu lainnya. Ukuran batu yang dibangun juga cenderung lebih kecil.

Baca juga: Peneliti Pecahkan Misteri Pembuat Stonehenge

Selain itu, ada beberapa fitur yang hilang seperti piramida dari batu kasar dan batu kerb.

Meski begitu, ada banyak variasi dan jenis lingkaran batu di Skotlandia dan Irlandia. Jadi, sangat sulit menentukan tentang lingkaran batu telentang ini.

Historic Environment Scotland dan Dewan Layanan Arkeologi Aberdeenshire menyatakan bahwa fitur itu sebagai bentuk asli dan diperkirakan berusia 3.500 hingga 4.500 tahun.

Namun kini, kita tahu alasan sebenarnya mengapa lingkaran batu itu berbeda dengan situs sejenisnya.

Ketika para arkeolog terus mengamati situs ini, seorang mantan petani akhirnya buka suara.

Petani itu mengaku membangun lingakaran batu tersbeut sekitar tahun 1990-an. Dia mengatakan membangun situs tersebut sebagai replika dari lingkaran batu lain yang dapat ditemukan di Skotlandia.

Meski mengecewakan, tapi arkeolog Neil Ackermen dari Dewan Layanan Arkeologi Aberdeenshire menyebut masih ada sesuatu yang bernilai untuk ditawarkan.

"Jelas mengecewakan mengetahui perkembangan ini, tetapi juga menambah elemen menarik pada ceritanya," kata Ackerman dikutip dari Science Alert, Selasa (22/01/2019).

"Bahwa itu begitu mirip dalam meniru jenis situs lingkaran batu lain menunjukkan pengetahuan lokal, apresiasi, dan keterlibatan arkeologi kawasan oleh masyarakat setempat," imbuhnya.

Ackerman memuji hasil karya petani tersebut sebagai sesuatu yang sangat bagus.

"Orang yang membangun ini benar-benar tahu apa yang dia lakukan," ujarnya dikutip dari Live Science, Senin (21/01/2019).

Baca juga: Sisa Pesta Prasejarah Ungkap Alasan Stonehenge Dibangun

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau