Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/12/2018, 20:05 WIB
Bhakti Satrio Wicaksono,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Listrik merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling penting. Untuk menciptakan listrik, ada beberapa sumber daya yang bisa dimanfaatkan. Di Indonesia sendiri, kita mengenal beberapa sistem pembangkit listrik, seperti tenaga uap, air, surya, dan batu bara.

Namun, apa jadinya jika sebuah wilayah atau sebuah negara yang tidak memiliki sumber daya alam di atas ingin membangkitkan listrik?

Dilansir dari Science Alert pada Senin (10/12/2018), kondisi ini terjadi pada Mauritius, negara kepulauan yang terletak di sebelah timur Madagaskar. Secara historis, negara ini memang minim akan sumber daya alam, khususnya minyak bumi untuk digunakan sebagai bahan bakar penggerak turbin pembangkit listrik.

Sejauh ini, Mauritius memanfaatkan tenaga surya, angin, dan air, untuk sumber listrik mereka. Namun, untuk memenuhi kebutuhan listriknya, Mauritius juga menggunakan tanaman dagang utama mereka, yaitu tebu.

Baca juga: 2020, Palau Akan Jadi Negara Pertama yang Larang Tabir Surya

Jangan dianggap remeh, tebu rupanya bisa memenuhi 14 persen kebutuhan listrik di negara tersebut.

Caranya dengan memanfaatkan ampas dari sisa batang tebu yang sudah di proses. Batang tebu yang tidak terpakai dimanfaatkan untuk menjadi bahan bakar yang menggerakan turbin pembangkit listrik.  

Mungkin cara ini terkesan industrial dan hasil bakarannya akan membuat polusi baru di udara. Namun Mauritus juga mengelola hasil bakaran dari ampas batang tersebut yang berupa karbon dioksida untuk penambahan soda pada minuman ringan.

"Tujuan pemerintah adalah untuk meningkatkan pangsa energi terbarukan pada energi campuran hingga 35 persen pada tahun 2025," kata Ivan Collendavelloo, Wakil Perdana Menteri Mauritius yang juga menjabat sebagai Menteri Energi.

Baca juga: Inilah 15 Negara Paling Rentan Bencana Alam

"35 persen tidak jauh, kami akan memiliki 11 panel surya pada tahun depan dan setidaknya dua ladang pembangkit listrik tenaga angin," ujarnya lagi. 

Sejauh ini, para peneliti memang sudah menemukan bahwa ampas dari tebu bisa dimanfaatkan untuk bahan manufaktur yang menjanjikan. Namun, kegunaannya untuk membangkitkan listrik baru ditemukan oleh Mauritius.

Dengan pemanfaatan ampas tebu seperti di negara Afrika ini, Mauritius juga bisa meminimalisir impor pada sektor bahan bakar minyak. Bahkan, tidak menutup kemungkinan juga bahwa penggunaan ampas pertanian dapat menjadi bahan bakar untuk keperluan lainnya.

Inovasi energi yang dilakukan Mauritius dapat menjadi preseden atau gerbang awal akan masa depan negara lain yang secara historis dan geografis memang kekurangan sumber daya alam. Selain itu, meniru Mauritius juga bisa menjadi jalan keluar dari permasalahan bahan bakar fosil yang semakin hari semakin menipis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com