KOMPAS.com - Sekitar 252 juta tahun lalu, Bumi mengalami fenomena kepunahan massal terbesar. Para ilmuwan kini percaya, fenomena yang membuat sebagian besar makhluk laut "tercekik" itu adalah pemanasan global.
Sebelumnya, para ilmuwan dibingungkan oleh penyebab kematian besar pada akhir Zaman Permian yang membunuh 70 persen hewan darat dan 96 persen hewan laut itu.
Berbagai teori telah diungkapkan untuk menjelaskan fenomena tersebut. Beberapa ahli menyebut bahwa suhu terlalu tinggi, air terlalu asam, kekurangan oksigen, hingga kontaminasi logam atau sulfida menjadi penyebabnya.
Namun, temuan terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Science justru menyebut bahwa makhluk laut punah akibat pemanasan global.
Para ahli menulis, pemanasan global telah menyebabkan hilangnya 80 persen oksigen di perairan seluruh dunia.
Baca juga: Pakar: Pemanasan Global Bikin Dunia Hadapi 6 Bencana Sekaligus
Hasil ini didapatkan oleh para ilmuwan dari University of Washington dan Stanford University dengan memodelkan kondisi lautan dan metabolisme hewan pada zaman itu.
Tak hanya itu, mereka juga mengamati arsip fosil secara online yang menunjukkan habitat hewan sebelum kepunahan tersebut dan nasib mereka sesudahnya.
Dalam permodelan itu, untuk mencerminkan gas rumah kaca yang dilepaskan oleh letusan gunuh api besar di Siberia, mereka meningkatkan suhu sebesar 10 derajat Celcius.
"Mekanisme pemanasan iklim dan kehilangan oksigen adalah penyebab utama kepunahan," ungkap Justin Penn, penulis pertama studi ini dikutip dari Newsweek, Kamis (06/12/2018).
Dari data arsip fosil yang mereka amati, para ahli menemukan bahwa makhluk hidup berpindah setelah peristiwa kepunahan itu.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan