KOMPAS.com – Karya seni pada gua purba telah menunjukkan banyak hal kepada kita. Mulai dari kemampuan artistik manusia Neandertal sampai bagaimana manusia purba menguasai astronomi.
Tapi sebuah penelitian baru tentang lukisan gua purba menyajikan cerita yang lebih mengerikan, yaitu lukisan jari yang dimutilasi.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Paleolithic Archaeology, melihat mengapa banyak lukisan tangan dari era paleolitikum akhir tampak tidak utuh pada jarinya.
Berbagai lukisan menggambarkan tangan yang kehilangan satu atau dua jari. Sebagai contoh, di Grotte de Gargas, Perancis berisikan 231 gambar tangan, dan 114 di antaranya tidak memiliki lima jari.
Sementara itu, Gua Cosquer, yang juga di Perancis, menggambarkan 49 tangan, 28 di,antara gambar tersebut jarinya tidak lengkap.
Alasan dibalik tidak lengkapnya jari pada lukisan tangan di gua purba masih menjadi misteri.
Mungkinkah mereka sengaja melipat jari atau kondisi tersebut disebabkan oleh radang dingin? Ada juga kemungkian bahwa hal tersebut merupakan bahasa isyarat?
Baca juga: Pembalut Modern Sembuhkan Luka Tanpa Harus Amputasi
Masalahnya, lukisan tangan di Grotte de Gargas tampaknya dibuat dengan tangan yang ditekan ke dinding yang artinya menunjukkan jari-jari tidak dilipat begitu saja.
Begitu pula dengan asumsi akibat radang dingin. Jika radang dingin bertanggungjawab terhadap tidak lengkapnya jari pada lukisan tangan itu, mengapa tidak tersebar luas di berbagai daerah?
Untuk menjawab hal ini, tim peneliti melacak berbagai dokumen etnografi, jurnal perjalanan, dan arsip ekspedisi dari berbagai dunia.
Hasilnya, mereka menemukan bahwa 121 kelompok di seluruh benua telah melakukan praktik amputasi jari di masa lalu.
"Saya sangat terkejut," ujar Mark Collard dari Simon Fraser University di Canada kepada New Scientist, dilansir dari IFL Science pada Senin (03/11/2018).
"Sepertinya ini adalah praktik melemahkan diri sehingga saya tidak dapat membayangkan untuk melakukannya sendiri. Saya masih tidak bisa (membayangkannya). Namun, kami terus mencari kelompok demi kelompok yang melakukannya," imbuh Collard .
Menurut para peneliti, ada beberapa alasan mengapa mereka memotong jari secara sengaja.
Alasan tersebut meliputi bentuk permohonan kepada dewa-dewa, sebagai ungkapan kesedihan yang mendalam, upaya penyembuhan penyakit, dan bentuk komunikasi identitas kelompok, atau status perkawinan.