Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Runtuhnya Peradaban Lembah Sungai Indus di Himalaya Terkuak

Kompas.com - 19/11/2018, 18:38 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Fosil-fosil dalam inti sedimen ini yang membuktikan adanya angin musim dingin pada masa tersebut.

Karena lingkungan tersebut rendah oksigen, DNA tersebut terawetkan dengan baik.

"Nilai pendekatan ini adalah memberi Anda gambaran keanekaragaman hayati masa lalu dengan mengandalkan sisa kerangka atau catatan fosil," kata William Orsi, ahli paleontologi dan geobiologi dari Ludwig Maximilian University (LMU) Jerman.

Punahnya Peradaban Harappa

Meski telah berpindah ke kaki gunung Himalaya, warga Harappa tetap tidak bisa menghentikan perubahan iklim.

Wilayah baru yang mereka tinggali juga tidak bisa menopang dalam jangka waktu panjang. Hujan di sana akirnya mengering hingga peradaban Harappa punah.

"Kita tidak bisa mengatakan bahwa mereka menghilang sepenuhnya karena perubahan iklim, karena pada saat yang sama, peradaban Indo-Arya tiba di wilayah itu dengan peralatan yang lebih canggih," kata Giosan.

"Tapi sangat mungkin bahwa hujan di musim dingin memainkan peran," tegasnya.

Baca juga: Temuan Baru: Cokelat Jadi Mata Uang di Peradaban Maya Kuno

Kasus Lain

Seperti yang kita ketahui, perubahan iklim telah memainkan peran dalam berbagai migrasi sepanjang sejarah.  Misalnya saja, zaman es berkontribusi pada migrasi Homo sapien awal dari Afrika.

Tak hanya itu, perubahan iklim juga memainkan peran kunci dalam Kelaparan Besar pada tahun 1315. Fenomena ini memaksa Eropa abad pertengahan bertekuk lutut.

"Jika Anda melihat Suriah dan Afrika, migrasi dari daerah-daerah itu memiliki akar pada perubahan iklim," tutur Giosan.

"Pada masa tersebut, warga Harappa bisa mengatasi perubahan iklim dengan bermigrasi. Tapi sekarang, perubahan iklim telah terjadi di berbagai belaan dunia," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com