Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenikmatan Cokelat Sudah Dikenal Manusia Sejak 5.000 Tahun Lalu

Kompas.com - 02/11/2018, 07:08 WIB
Monika Novena,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Cokelat bukanlah hal yang baru. Penggunaanya hampir bisa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, sebenarnya kapan manusia mulai mengenal cokelat?

Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa ternyata cokelat sudah dimanfaatkan oleh manusia jauh lebih lama dari yang kita perkirakan sebelumnya.

Bukti ini berdasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh University of British Columbia di Kanada. Mereka menemukan adanya residu kimia kuno pada lapisan artefak keramik yang ditemukan di dataran tinggi Ekudador.

Temuan ini menjadi bukti kuat Theobroma cacao (pohon kakao atau cokelat) telah digunakan di Amerika Selatan 5.450 tahun yang lalu. Sebelumnya, peneliti menyebut jika bukti tertua penggunaan cokelat berasal dari masyarakat kuno Amerika Tengah 4000 tahun yang lalu.

Baca juga: Temuan Baru: Cokelat Jadi Mata Uang di Peradaban Maya Kuno

"Temuan ini membuktikan penggunaan awal T.cacao di Amerika dan merupakan contoh arkeologi pertama penggunaan cokelat. Selain itu, temuan ini juga mendukung studi genomik yang menunjukkan wilayah Amerika Selatan sebagai pusat domestifikasi T. cacao," tulis peneliti dalam makalah mereka.

Bukti pemanfaatan cokelat ini sebenarnya bermula dari sebuah penelitian mengenai butir pati di situs kuno Santa Ana-La Florida (SALF) di Ekuador, sebuah situs arkeologi budaya Mayo Chinchipe kuno.

Salah satu arkeolog, Sonia Zarrillo, menemukan bukti adanya jagung, kacang, ubi kayu, dan cabai dalam keramik di situs tersebut. Namun, ternyata ia juga menemukan jejak cokelat.

"Temuan jejak cokelat pada keramik merupakan hal yang penting karena tidak ada bukti arkeologis mengenai penggunaan kakao di Amerika Selatan yang pernah dilaporkan sebelumnya," kata Michael Blake, peneliti dan antropolog yang terlibat.

Untuk menguji hipotesis mereka, tim secara komprehensif menguji artefak yang mereka temukan.

"Orang Mayo-Chinchipe ternyata menggunakannya untuk minuman, termasuk sebagai persembahan di kuburan. Kakao kemungkinan besar komponen penting untuk ritual," jelas peneliti.

Baca juga: Rencana Besar Ilmuwan untuk Selamatkan Cokelat dari Kepunahan

Namun tidak hanya untuk tujuan ritual, fragmen keramik juga menunjukkan jika cokelat digunakan dalam aktivitas sehari-hari masyarakat Mayo-Chinchipe.

Bukti tersebut juga menuntun peneliti bahwa pohon cokelat kemungkinan berasal dari Amazon bagian atas yang kemudian menyebar ke beberapa daerah. Namun, bagaimana kemudian pohon kakao ini menyebar, peneliti masih belum menemukan jawaban pastinya.

Ada kemungkinan tanaman secara perlahan didistribusikan melalui Kolombia dan Panama, kemudian orang menanamnya di kebun-kebun. Bisa jadi juga pedagang telah membawa tanaman ini dalam bentuk semaian ke wilayah-wilayah yang lebih jauh seperti Pasifik atau pantai Atlantik.

"Kami tidak memiliki bukti untuk skenario ini, Tapi mungkin penelitian arkeologi lanjutan bisa mengungkap cerita lebih detil lagi mengenai asal muasal cokelat ini," kata Blake.

Temuan ini dipublikasikan di Nature Ecology & Evolution.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com