Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

48 Juta Tahun Lalu, Burung Hantu Berburu pada Siang Hari

Kompas.com - 25/10/2018, 09:05 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sekitar 48 juta tahun yang lalu, burung hantu berburu mangsa bukan pada malam hari melainkan siang bolong.

Ini tentu mengejutkan sebab selama ini kita lebih banyak tahu jika burung hantu merupakan binatang nokturnal atau aktif pada malam hari.

Lalu bagaimana para peneliti bisa menyimpulkan hal tersebut?

Rupanya para paleontolog menemukan fosil burung hantu yang terawetkan dengan sangat baik. Dari fosil itu, para ahli melihat bahwa tengkorak burung hantu itu memiliki ciri khas burung elang modern yang juga berburu di siang hari.

"Jelas saja temuan ini menjadi hal yang luar biasa. Terutama karena sangat jarang menemukan fosil burung hantu yang relatif baik," kata Elizabeth Freedman Fowler, peneliti dari Dickinson State University di North Dakota seperti dikutip dari Live Science, Selasa (23/10/2018).

Baca juga: Kali Pertama, Ilmuwan Ketahui Burung Hantu Bisa Poligami

Karena fosil terawetkan dengan baik, peneliti bisa melihat bahwa bagian supraorbital, daerah di atas soket mata, memiliki tulang yang berlebih. Hal ini membuat burung hantu memiliki topi bisbol mini di setiap matanya.

"Tulang yang berlebih ini memberi burung semacam naungan sehingga tidak silau. Fitur ini tidak ada pada burung nokturnal, tetapi ini umum dimiliki pada burung elang modern," kata Denver Fowler, kurator paleontologi di Museum Dinosaurus Badlands di North Dakota.

Secara evolusioner, peneliti tak yakin apakah burung hantu itu memang moyang dari burung hantu nokturnal. Ada kemungkinan bahwa di dunia memang ada dua jenis burung hantu, nokturnal dan diurnal.

Saat ini pun memang dijumpai burung hantu yang aktif di siang hari. Di antaranya burung hantu hawk utara (Surnia ulula) dan burung hantu kerdil  utara (Glaucidium gnoma).

Baca juga: Bagaimana Bisa Ladang Ganja Mengancam Populasi Burung Hantu Langka?

Secara keseluruhan, para peneliti memiliki sekitar 45 persen rangka burung hantu itu, termasuk tengkorak dan tulang kaki, sayap serta rahang bawah. Ini jauh lebih banyak dibandingkan dengan penemuan fosil burung hantu sebelumnya.

Fosil burung hantu ini ditemukan pertama kali oleh John Alexander peneliti di Burke Museum of Natural History and Culture di University of Washington. Ia terkejut ketika menjumpai fosil yang ia gali ternyata meruoakan burung pemangsa.

Temuan ini kemudian dipresentasikan di pertemuan tahunan Society of Vertebrate Paleontology yang ke-78 pada 19 Oktober lalu.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau