Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Simpang Siur, Begini Perhitungan Ketinggian Asli Tsunami Palu

Kompas.com - 05/10/2018, 20:43 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Tepat sepekan setelah tsunami di Palu terjadi, masih banyak tanda tanya yang belum sepenuhnya terjawab.

Salah satunya adalah ketinggian tsunami saat itu. Pasalnya, ada berbagai macam versi ketinggian ombak yang disebutkan oleh berbagai media.

Namun, berapakah sebenarnya ketinggian tsunami di Palu kala itu?

Menurut Widjo Kongko, ketinggian total tsunami di Palu pekan lalu adalah 3,6 meter.

Data yang digunakan untuk perhitungan tersebut berasal dari stasiun pasang surut di Pantoloan, Palu milik Badan Informasi Geospasial (BIG). Angka tersebut didapatkan dengan mempertimbangkan semua data yang ada.

Baca juga: Data BIG Ungkap Waktu Persisnya Kejadian Tsunami Palu

"Setelah di-detached (pengaruh pasang surutnya dihilangkan), maksimum tsunami itu 1,9 meter, yang tercatat di data pasang surut," ungkap Widjo kepada Kompas.com, Jumat (05/10/2018).

"Kemudian periodenya 3,5 menit," imbuhnya.

Widjo menjelaskan bahwa untuk menghitung total ketinggian gelombang saat itu juga perlu ditambah dengan pasang surut air pada waktu kejadian.

"Pada saat terjadinya tsunami (pukul 18.10 WITA), pasang surut air sedang tinggi yaitu 0,9 meter," kata Widjo.

"Artinya, air tingginya sudah 2,8 meter. Karena 1,9 ditambah 0,9 jadi 2,8 meter," Widjo menjelaskan.

Angka ini makin buruk dengan bentuk daratan di pantai Talise, Palu.

"Daratan di pantai Talise mengalami penurunan sekitar 0,83 meter," tutur Widjo.

Baca juga: Kini Terungkap, Tsunami Palu Menerjang Hanya 8 Menit Setelah Gempa!

"Jadi, kalau ditotal dengan orang berdiri di sana, ketinggian tsunami mencapai angka 3,63 meter.

Dengan kata lain, gelombang "monster" cukup tinggi. Widjo menyebut, jika angka ini digunakan dalam rumus empiris kedalaman air yang terdampak bisa mencapai 300 meter.

Meski sudah dihitung dengan rumus empiris, Widjo mengatakan bahwa penting untuk membuktikannya. Untuk itu, Widjo dan gabungan tim peneliti yang lain saat ini sedang bersiap melakukan survei bawah laut di Palu.

Rencananya, gabungan tim peneliti tersebut melakukan survei menggunakan kapal Baruna Jaya 1. Tujuan utama survei ini adalah riset batimetri atau pemetaan dasar laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau