Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perawat Harus "Menipu" Ibu Panda bila Lahirkan Bayi Kembar, untuk Apa?

Kompas.com - 04/10/2018, 09:52 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber BBC


KOMPAS.com - Seekor induk panda yang tinggal di Chengdu Research Base of Giant Panda Breeding, China, baru saja melahirkan bayi kembar. Ini memang kabar membahagiakan, tapi perawat di sana harus menipu induk panda agar kedua bayi bisa tetap hidup.

Dalam banyak kasus, induk panda yang melahirkan bayi kembar hampir selalu meninggalkan salah satu bayi.

Mereka hanya merawat satu bayi panda karena keterbatasan susu dan energi untuk merawat dua bayi sekaligus. Akibatnya, bayi panda yang ditelantarkan induknya tak bertahan lama.

Baca juga: Kebun Binatang di Australia Suguhi Panda Video Porno, Untuk Apa?

Dilansir BBC Earth, untuk mengakali induk panda, perawat harus menyingkirkan salah satu bayi panda sesaat setelah proses persalinan.

Perawat harus rutin menukar si kembar, setidaknya 10 kali sehari, untuk membuat induk panda yakin bahwa ia hanya memiliki satu bayi.

Saat salah satu bayi bersama induk panda, maka bayi lainnya akan tinggal di inkubator dan diberi susu formula.

Membesarkan anak termasuk sulit bagi panda karena makanan mereka adalah bambu yang nilai gizinya rendah. Di saat yang sama, induk panda harus menyeimbangkan kelangsungan hidup mereka sendiri serta hidup anaknya.

Proses mengelabui panda untuk melepaskan anak-anaknya membutuhkan kesabaran yang besar dari para perawat.

Mereka menggunakan semangkuk air madu untuk menenangkan si ibu, sementara mereka berusaha mengeluarkan anak itu. Tidak ingin membuat panda stress, negosiasi ini harus diulang sampai panda mempercayai perawat dan membiarkan mereka menangani anaknya seperti dapat dilihat dalam video di bawah ini.

Baca juga: Fosil 22.000 Tahun Ungkap Kerabat Panda Raksasa yang Sudah Punah

Metode ini membuka kemungkinan kelangsungan hidup anak-anak panda yang disingkirkan hingga 100 persen. Ini adalah masalah yang telah ditangani oleh Chengdu Research Base selama beberapa dekade.

Sebelum tahun 1990, tingkat kelangsungan hidup di bayi panda kembar hanya 30 persen.

Panda terdaftar sebagai spesies rentan punah oleh penilaian IUCN (International Union for Conservation of Nature) yang diterbitkan pada tahun 2016. Diperkirakan populasi panda di seluruh dunia sekitar 2.060.

Meskipun ini sudah merupakan peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya, semuanya bisa terancam. Kerusakan lingkungan yang diperkirakan selama 80 tahun ke depan akibat perubahan iklim diperkirakan menghancurkan lebih dari 35 persen habitat bambu panda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau