KOMPAS.com – Sebuah studi jangka panjang yang dipublikasikan dalam jurnal JAMA mengemukakan temuan mengejutkan. Rupanya, banyak kasus apendisitis atau peradangan usus buntu yang tidak perlu dioperasi.
Temuan tersebut terbentuk setelah para peneliti mempelajari data dari 250 orang dewasa di Finlandia yang didiagnosis melalui CT Scan mengalami peradangan usus buntu yang belum pecah. Mereka tidak dioperasi, melainkan hanya diberi antibiotik.
Data ke-250 orang ini kemudian dibandingkan dengat data 270 orang yang menjalani operasi untuk mengobati usus buntu. Kedua kelompok diikuti perkembangannya selama lima tahun.
Hasilnya, 64 persen dari pasien yang menerima antibiotik tidak mengalami peradangan usus buntu kembali dan dianggap telah sukses disembuhkan. Sementara itu, 36 persennya akhirnya harus menjalani operasi, tetapi tidak mengalami dampak buruk dari keterlambatan tersebut.
Baca juga: Semua Orang Bisa Mengalami Radang Usus Buntu, Termasuk John Mayer
Pasien yang hanya diberi antibiotik juga ditemukan mengalami lebih sedikit komplikasi daripada mereka yang dioperasi. Waktu pemulihan mereka juga lebih pendek dengan kelompok antibiotik mengambil cuti sakit 11 hari lebih pendek daripada kelompok operasi.
Dilansir dari Live Science, Kamis (27/9/2018), penulis utama studi dan ahli bedah di Turku University Hospital Finlandia Dr Paulina Salminen berkata kepada CBS News bahwa temuan ini menunjukkan bahwa antibiotik adalah pilihan yang masuk akal, layak dan aman dalam menangani peradangan usus buntu.
Dr Edward Livingston selaku wakil direktur JAMA juga menulis dalam pendamping jurnal bahwa temuan ini menghapuskan anggapan bahwa apendisitis akut yang tidak mengalami komplikasi adalah kegawatdaruratan yang harus dioperasi.
Menurut dia, pasien-pasien ini seharusnya diberi pemahaman dan pilihan untuk ditangani dengan antibiotik. Namun demikian, Livingston juga mengakui bahwa pasien boleh meminta untuk langsung dioperasi jika khawatir peradangan usus buntunya akan terjadi kembali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.